Badung, warnaberita.com - Asian Fencing Championships (AFC) 2025 di Bali International Convention Centre, Westin Resort Nusa Dua, Bali, resmi dibuka pada Selasa (17/6) malam. Pembukaan kejuaraan anggar Asia ini ditandai pemukulan gong tiga kali oleh Presiden Konfederasi Anggar Asia (FCA) Sheik Salem bin Sultan Al Qasimi.
Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat, Daerah dan Internasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Suyadi Pawiro serta Direktur Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK)/Inaspro Ferry Yuniarto Kono hadir dalam pembukaan ini mewakili Menpora RI Dito Ariotedjo.
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Amir Yanto dalam sambutannya mengatakan, selain sebagai ajang kompetisi olahraga, penyelenggaraan AFC 2025 di Bali ini juga merupakan bagian penting dari visi membangun sumber daya manusia melalui olahraga khususnya cabang anggar.
Baca Juga: Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat
“Kami menyadari bahwa mencetak atlet berprestasi bukan pekerjaan sehari semalam. Diperlukan proses pembinaan yang berkelanjutan, mulai dari pembudayaan, pembibitan hingga pembinaan prestasi secara sistematis,” terang Amir, dikutip dari situs resmi Kemenpora.
Di sisi lain, Ikasi melihat bahwa olahraga bisa menjadi jembatan antarbangsa. Khususnya di tengah situasi krisis global yang tengah meningkat. Dalam hal ini anggar bukan hanya soal teknik dan strategi, tetapi juga etika dan kehormatan.
"Melalui kejuaraan ini kami tidak hanya menumbuhkan prestasi tetapi juga membangun hubungan internasional yang lebih kuat dan memperkenalkan Indonesia khususnya Bali sebagai pusat sport tourism yang patut diperhitungkan di Asia," jelas Amir.
Baca Juga: Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor
“Kami percaya olahraga dan pariwisata bukan hal yang berdiri sendiri. Keduanya tumbuh berdampingan saling menguatkan dan memberi nilai tambah bagi masyarakat. Acara ini adalah wujud nyata dari komitmen tersebut,” imbuhnya.
Kondisi global khususnya krisis di Timur Tengah, diakui Amir, turut berimbas pada gelaran AFC 2025 ini. Krisis tersebut membuat beberapa delegasi negara peserta dan perwakilan juri anggar 2025 urung datang ke Bali untuk mengikuti AFC.
"Beberapa delegasi negara partisipan dan beberapa perwakilan juri anggar Asian Fencing Championship 2025 batal untuk bisa datang ke Bali. Mari doakan semua dalam keadaan sehat dan selamat dan juga permasalahan tersebut segera membaik dan membuat dunia ini menjadi damai kembali," sebutnya.
Amir mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia (Kemenpora) RI yang terus mendukung pengembangan olahraga anggar nasional. Salah satunya dalam penyelenggaraan AFC 2025 di Bali ini yang merupakan kali pertama sejak terakhir menjadi tuan rumah 20 tahun silam.
“Mudah-mudahan dukungan ini semakin kuat, sehingga anggar di Indonesia ini bisa semakin maju dan juga bisa memperoleh prestasi yang lebih tinggi lagi,” harapnya.
AFC 2025 yang digelar 17 sampai 23 Juni ini diikuti 426 atlet anggar putra dan putri dari 27 negara di Asia. Indonesia menerjunkan 25 atlet hasil seleksi nasional (Seleknas) yang sudah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sejak awal Juni 2025. Para atlet Tanah Air ini bertanding pada tiga kategori meliputi foil, saber dan epee di nomor individu dan beregu.
Dalam pembukaan ini ditampilkan tarian anggar kreasi seniman Bali dan juga pengibaran bendera negara-negara peserta.
Turut hadir dalam pembukaan ini Presiden Konfederasi Pan Amerika Vitaly Logvin, Sekretaris Jenderal Federasi Anggar Internasional (FIE) Gulnora Saidova, dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari. (*)