Jakarta, warnaberita.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan, pemerintah berkomitmen mendorong kemandirian industri nasional, termasuk industri kosmetik, sebagai bagian dari upaya menjadikan Indonesia negara berpenghasilan tinggi.
Dalam pertemuan bersama pelaku industri kosmetik nasional, Brian menekankan bahwa pertumbuhan industri dalam negeri harus didorong agar tidak hanya berkembang di pasar domestik, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat global.
“Kita harus dorong para industri di Indonesia untuk terus tumbuh. Kita ingin para peneliti yang ada di kampus dapat terkoneksi langsung dengan para pelaku industri kosmetik. Kita berharap pertumbuhan dari industri khususnya kosmetik tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat global,” tegas Brian.
Baca Juga: Sociolla Miliki Gerai Ke-4 di Bali, Hadirkan Pengalaman Belanja Kecantikan yang Inovatif
Dia mengapresiasi para pelaku industri kosmetik yang telah berupaya membangun ekosistem produksinya di Indonesia.
Mendiktisaintek menyebut bahwa salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah keterputusan antara riset dan kebutuhan industri, di mana menurutnya, banyak peneliti di kampus yang ingin berkontribusi tetapi tidak mengetahui kebutuhan yang diinginkan industri.
Oleh karena itu, kementerian mengundang pelaku industri untuk memberikan masukan langsung mengenai topik-topik riset yang diperlukan.
Baca Juga: Cetak Wirausaha, Negara Saint Lucia Belajar Olah Kelapa di Indonesia
Ditambahkannya, riset yang dilakukan tidak hanya perlu bersifat teknis, tetapi juga mencakup riset pasar dan kebijakan.
“Kami ingin peneliti yang ada di kampus dapat terkoneksi untuk mendukung para industri. Kami di kementerian siap mendampingi dan mendorong terwujudnya kebijakan yang mendukung pengembangan industri,” lanjut Brian.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan, menyampaikan bahwa pihaknya tengah membangun mekanisme konsorsium riset antara perguruan tinggi dan industri.
Baca Juga: Menkop Ungkap 3 Hal Utama Tingkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Operasional Kopdes/ Kel Merah Putih
Dia mencontohkan, jika terdapat masalah, maka Kemdiktisaintek akan mencocokkan kebutuhan tersebut dengan kampus yang memiliki kapasitas riset di bidang tersebut.
Problem statement dari industri akan menjadi dasar penyusunan Terms of Reference (ToR) riset.
"Untuk mendukung kolaborasi ini, tersedia berbagai skema pendanaan seperti co-funding dan match funding. Skema pendanaan dari LPDP juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung riset kolaboratif yang berbasis pada kebutuhan industri. Kampus-kampus akan diarahkan untuk mengajukan proposal sesuai kebutuhan yang telah teridentifikasi, dan kementerian akan membantu proses matchmaking antara industri dan universitas," imbuhnya.
Baca Juga: Lewat Entrepreneur Hub, Wamen UMKM Dorong Tumbuhnya Wirausaha Berbasis Iptek
Pertemuan ini dihadiri pelaku industri kosmetik nasional Amron (HMNS), Monica (BLP), Anugerah Pakerti (AVO), Joan (Paragon), Melissa (Luxcrime), Cindy (Rose All Day), Budi & Lianna (Jacquelle), Beny (Somethinc), Michella (Skingame), dan Dey (Guele). (*)