Padang Pariaman, warnaberita.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., meninjau sejumlah infrastruktur terdampak bencana yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (8/5).
Lokasi pertama yang ditinjau adalah ruas jalan dan jembatan Sikuliek yang berada di Kecamatan Batang Anai. Di sini, Kepala BNPB melihat secara langsung kerusakan ruas jalan dan jembatan yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi basah sering melanda wilayah tersebut.
“Jembatan Sikuliek sudah empat tahun rusak, masyarakat terganggu karena kerusakan dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” kata Suharyanto.
Baca Juga: Pembahasan RUU PPRT Masih Tunggu Masukan dari Semua Pihak
Tinjauan kali ini guna melihat langsung dampak yang diakibatkan oleh bencana di wilayah ini. Dari hasil pengamatan, kerusakan yang terjadi di Kecamatan Batang Anai akan dilakukan perbaikan oleh BNPB.
“Pemerintah bersepakat memperoleh anggaran hibah rehabilitasi dan rekonstruksi, tinggal menunggu proposal dari Bupati dan harapannya awal tahun 2026 sudah dapat,” ucapnya.
Selanjutnya, Kepala BNPB yang juga didampingi oleh Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis, meninjau lokasi berikutnya yaitu Jembatan SIkabu yang terletak di Kecamatan Lubuk Alung.
Baca Juga: Debut GT World Challenge Asia 2025, Mandalika Siap Sambut 68 Pembalap
Pada lokasi ini, sebelumnya telah diberikan bantuan rehabilitasi rekonstruksi berupa pembangunan jembatan. Namun dikarenakan terkena bencana pada tahun 2023 yang lalu, sehingga kembali mengalami kerusakan.
“Jembatan Sikabu tahun 2020 sudah pernah dibangun melalui anggaran BNPB, tetapi terkena bencana lagi jadi sebagian jembatan tidak bisa digunakan,” jelas Suharyanto.
Kepala BNPB mengungkapkan, karena pernah diberikan dana bantuan hibah rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pembangunan Jembatan Sikabu. Dirinya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi masyarakat.
Baca Juga: Lembaga Keuangan Multilateral Punya Peran Penting dalam Pengembangan Pasar Mata Uang Lokal
“Akan kami bicarakan dan kami cari solusi yang terbaik,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa meskipun bencana sudah lama terjadi, namun BNPB masih tetap bisa membantu penanganan daerah dengan skema anggaran hibah rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Penanganan bencana ini bukan saja terjadi saat bencana, tapi pascanya pun pemda dan BNPB bekerja sama untuk melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi, salah satu konsep adalah adanya anggaran hibah rehabilitasi dan rekonstruksi.” imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Fokus Jaga Tujuan Jangka Panjang di Tengah Gejolak Ekonomi Global
“Proposal diajukan oleh pemda kepada BNPB dan BNPB akan mengajukan kepada Kementerian Keuangan. Itu salah satu upaya pemerintah pusat membantu daerah karena kemampuan daerah dalam hal anggaran terbatas,” pungkas Suharyanto. (*)