Sidoarjo, warnaberita.com - Dalam upaya mendukung program reduksi emisi serta mengatasi permasalahan pemanasan global, Avian Brands kembali melaksanakan program konservasi dengan menanam 5.000 pohon di lereng Gunung Arjuno, Pasuruan.
Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan petani lokal serta masyarakat sekitar sebagai bentuk kolaborasi dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghijauan.
Jenis pohon yang ditanam dalam kegiatan ini meliputi trembesi, kurmis, beringin, dan alpukat. Pohon-pohon ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam menyerap karbon serta berkontribusi dalam memperbaiki kualitas lingkungan.
Baca Juga: Tarif Resiprokal AS Dikhawatirkan Picu Peningkatan Angka Pengangguran
Dari program penanaman ini, diperkirakan potensi serapan karbon yang dihasilkan mencapai 3.252 ton CO2 equivalent, yang menjadikan area ini sebagai carbon sink alami yang berkontribusi dalam menekan konsentrasi gas rumah kaca.
Penanaman 5.000 pohon ini dilakukan di lahan seluas 5,5 hektar dan berhasil diselesaikan dalam waktu 10 hari.
Program ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan, sehingga secara keseluruhan, Avian Brands telah menanam 15.000 pohon dalam upaya rehabilitasi lingkungan dan tanggung jawab terhadap emisi yang dihasilkan.
Baca Juga: Belum Puas Liburan? Cek Lima Event di April 2025 Ini!
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ini, dalam siaran persnya Avian Brands menjelaskan telah mengadakan seremonial penanaman pohon. Acara ini dihadiri oleh perwakilan perusahaan, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga lingkungan.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aksi nyata dalam mitigasi perubahan iklim.
Keberlanjutan program ini menunjukkan komitmen jangka panjang Avian Brands dalam mendukung lingkungan yang lebih hijau dan sehat.
Baca Juga: Unici Songket Silungkang Berkembang Pesat Berkat Strategi Digital dan Inovasi
Melalui program ini, perusahaan tidak hanya menanam pohon, tetapi juga secara aktif melakukan monitoring terhadap pertumbuhan dan keberhasilan tanaman, memastikan bahwa inisiatif ini memberikan dampak nyata bagi ekosistem sekitar.
Selain berdampak pada lingkungan, program ini juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan melibatkan petani local dalam proses penanaman dan perawatan pohon, program ini memberikan peningkatan pendapatan serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bidang konservasi dan penghijauan.
Konservasi hutan dan lahan di sekitar Gunung Arjuno juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan air tanah dan mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Tarif Resiprokal AS Jadi Momentum Strategis Kuatkan Ketahanan Pangan
Vegetasi yang lebih baik akan meningkatkan daya serap air, sehingga mendukung ketersediaan sumber daya air bagi masyarakat dan ekosistem sekitarnya.
Selain berkontribusi dalam meresapkan karbon, program ini juga berdampak positif terhadap perbaikan vegetasi air, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca Juga: Tinjau Pelabuhan Merak, Kepala BMKG Tekankan Perlunya Perhatikan Cuaca Maritim Cegah Kecelakaan Laut
Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim), nomor 15 (Menjaga Ekosistem Darat), dan nomor 6 (Akses Air Bersih dan Sanitasi). (*)