Banten, warnaberita.com - Kemenkes RI menyatakan dukungan penuh terhadap peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Provinsi Banten, Rabu (30/4/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya meningkatkan kesadaran publik mengenai peran imunisasi dalam melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah.
PID menjadi momen strategis untuk memperkuat pemahaman seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai perlindungan optimal terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), tak hanya bagi anak-anak, tapi juga untuk seluruh kelompok usia.
Baca Juga: Akselerasi Belanja Pemerintah, Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp86,6 T
Meskipun digagas oleh IDAI, Kemenkes hadir aktif mendukung, terutama dalam penguatan pesan dan edukasi kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, mengungkapkan bahwa menurut data WHO tahun 2023, terdapat 14,5 juta anak di dunia yang belum mendapatkan imunisasi atau disebut sebagai zero dose.
Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi secara global, dengan sekitar 1,3 juta anak belum menerima imunisasi DPT 1 selama periode 2019–2023.
Baca Juga: Pemkab Badung Berikan "Reward" atas Prestasi Pengurusan Akte Kematian
“Ini bukan sekedar angka yang tertulis di atas kertas, tapi gambaran nyata bahwa masih banyak anak-anak kita di Indonesia yang belum terlindungi, dan akan menjadi ancaman serius bagi negeri ini jika tidak bergerak melakukan sesuatu apapun,” ungkap dr. Prima.
Ia menekankan bahwa cakupan imunisasi yang tinggi, merata, dan berkualitas sangat penting untuk mencegah kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit, sekaligus membangun generasi sehat yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Imunisasi bukan sekadar layanan dasar, tetapi investasi jangka panjang untuk melindungi anak-anak kita,” tambahnya.
Baca Juga: Jika Bali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Panjat Tebing Lagi, Wagub Giri Prasta Akan Alokasikan dalam APBD
Selama Maret hingga April 2025, serangkaian kegiatan PID telah berlangsung di berbagai daerah.
Kegiatan tersebut mencakup pelayanan imunisasi serentak, kampanye Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI), kompetisi jurnalistik dan media sosial, penghargaan bagi daerah dengan cakupan imunisasi tinggi, serta penyelenggaraan serial webinar yang diikuti lebih dari 94.000 peserta dari beragam latar belakang.
Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, menegaskan bahwa PID merupakan wujud komitmen global dalam melindungi jutaan nyawa melalui vaksinasi.
Baca Juga: Taklukan Pekanbaru FC 2-0, Perseden Dapat Dukungan Penuh di Partai Perdana 32 Besar Liga 4 Nasional
“Pekan Imunisasi Dunia 2025 merupakan momen untuk merayakan kemajuan Indonesia dalam melindungi jutaan nyawa melalui vaksin. Dengan tema ‘Imunisasi untuk Semua itu Mungkin bagi Umat Manusia’, kita menjawab seruan global untuk menutup kesenjangan, terutama di daerah terpencil dan tertinggal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sekarang saatnya membuktikan imunisasi bukan sekadar tujuan, tetapi kenyataan yang bisa dan harus diwujudkan.
Hal senada disampaikan perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman yang menyebut vaksin sebagai salah satu inovasi paling berpengaruh dalam sejarah kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Pastikan Kesiapan Duta Tapil di Ajang PKB XLVII Tahun 2025
“Selama lima dekade terakhir, vaksin telah menyelamatkan 154 juta jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia, UNICEF tetap berkomitmen mendukung imunisasi anak melalui kerja sama erat dengan Kementerian Kesehatan dan para mitra,” jelas Maniza.
Ia menambahkan bahwa investasi berkelanjutan dalam imunisasi sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan siap membangun masa depan bangsa. (*)