Kalimantan Selatan, Kemendikdasmen – Pemerataan akses pendidikan menjadi fokus utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menjawab tantangan kualitas dan kesenjangan pendidikan di berbagai daerah.
Salah satu upaya strategis yang kini dilakukan adalah transformasi sistem penerimaan siswa dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Di Provinsi Kalimantan Selatan, SPMB dinilai membawa harapan baru dalam pemerataan dan keadilan pendidikan.
Baca Juga: Telkomsel Usung "AI for Empowering Generations" di NextDev Summit ke-10
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Hulu Sungai Tengah, Samsul Rizal, yang menyambut dengan penuh antusias kebijakan SPMB tahun 2025.
Ia menilai SPMB menjadi lebih relevan dengan kondisi wilayahnya dan merupakan langkah penting dalam menjawab keragaman geografis, sosial, serta kemampuan peserta didik di Hulu Sungai Tengah.
“Dengan penerapan SPMB, proses penerimaan siswa menjadi lebih adil dan merata. Dengan begitu, para siswa mendapatkan peluang dan kesempatan yang sama, baik yang tinggal di wilayah kota maupun di pelosok desa,” ujarnya.
Baca Juga: Pergerakan Wisatawan Ditingkatkan lewat Bengawan Solo Travel Mart 2025
Samsul menambahkan, pengaturan wilayah layanan, domisili, dan jumlah peserta didik dalam SPMB membantu menghindari penumpukan siswa di sekolah tertentu dan mendukung distribusi yang lebih seimbang.
Ia juga menyatakan dukungan terhadap kebijakan jalur masuk yang lebih lengkap dan inklusif karena dianggap mampu mengurai kesenjangan antarsiswa dari berbagai latar belakang.
“Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah menunjukkan komitmennya melalui sinergi lintas instansi, mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, hingga Dinas Sosial untuk memastikan pelaksanaan SPMB berjalan dengan jujur dan transparan,” pungkas Samsul.
Baca Juga: Bupati Adi Arnawa Tinjau Tempat Melasti di Desa Adat Abiansemal, Dukung Perluasan Areal
Semangat yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo.
Dedy mengungkapkan bahwa pelaksanaan SPMB tahun ini akan berlangsung lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Kota Banjarbaru yang terus meningkat harus diimbangi dengan sistem penerimaan yang tertata rapi dan berpihak pada pemerataan akses pendidikan.
Baca Juga: Jaje Senggait Gula Pedawa, Cita Rasa Tradisional dari Pedawa
Sementara itu, dari jenjang pendidikan menengah, Kepala SMP Negeri 5 Banjarbaru, Jarot Santosa, menyampaikan bahwa perubahan sistem dari PPDB ke SPMB merupakan upaya memperbaiki sistem penerimaan yang sebelumnya masih menuai keluhan masyarakat.
“Semua jalur, baik domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi dilakukan dalam waktu yang bersamaan, sehingga tidak ada peserta didik yang merasa diterbelakangkan,” jelas Jarot.
Baca Juga: Aksi Spektakuler Warnai GT World Challenge Asia 2025 di Mandalika
Jarot menambahkan, proporsi penerimaan dalam SPMB 2025 sudah mulai berubah menjadi lebih adil, terutama pada jalur prestasi yang kini memberikan ruang lebih luas bagi siswa berprestasi untuk masuk ke sekolah sesuai minat mereka. (*)