Jakarta, warnaberita.com - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) merayakan satu dekade dalam mempromosikan film-film Australia dan Indonesia, dengan kehadirannya kembali dari 15 Mei hingga 14 Juni 2025.
Festival ini menampilkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia kepada penonton di 10 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Semarang, Denpasar, Mataram, Manado, dan Makassar.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, FSAI telah menyatukan penonton melalui bahasa film yang universal.
Baca Juga: Menag Ucapkan Selamat ke Pemimpin Umat Katolik Baru, Paus Leo XIV
Di tahun ke-10 ini, FSAI dengan bangga mempersembahkan lima film Australia, dua film Indonesia yang menampilkan alumni Australia, dan sejumlah film pendek karya sineas Indonesia yang telah mengikuti kursus singkat Australia Awards tentang produksi film pada awal tahun ini.
“Festival Sinema Australia Indonesia 2025 menampilkan keahlian dan kreativitas industri film Australia dan Indonesia kepada penonton di seluruh Indonesia,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier.
Lebih lanjut dikatakannya, selama sepuluh tahun, festival ini telah menjadi platform yang kuat untuk mempromosikan hubungan dan pemahaman antara kedua negara.
Baca Juga: Galaxy S25 Raih Penghargaan Desain Berkelanjutan
Festival ini akan dibuka dengan pemutaran perdana The Dry di Indonesia, sebuah film thriller drama misteri menegangkan tentang penyelidikan tragedi lokal di wilayah pedalaman, membuka rahasia gelap yang mengancam akan mengungkap seluruh komunitas.
Film lainnya yang tayang tahun ini adalah Heartbreak Motel, sebuah film yang mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan penebusan, diangkat dari novel terlaris yang ditulis oleh penulis Indonesia sekaligus alumnus Australia, Ika Natassa.
Baca Juga: Bupati Badung dan Gubernur Bali Kompak Tolak Ormas Berbau Premanisme
FSAI 2025 juga menawarkan masterclass interaktif yang dibawakan oleh para pakar film Australia, di mana topiknya meliputi penulisan naskah, penyutradaraan film, dan menciptakan pengalaman layar yang imersif. (*)