Tengkleng, Kuliner Khas Solo yang Lahir di Masa Penjajahan

Oleh Gita SuaraFriday, 21st March 2025 | 20:19 WIB
Tengkleng, Kuliner Khas Solo yang Lahir di Masa Penjajahan
Tengkleng, salah satu kuliner legendaris asal Kota Solo, Jawa Tengah, kini menjadi primadona di berbagai daerah di Indonesia.(Kemenpar)

Solo, warnaberita.com - Tengkleng, salah satu kuliner legendaris asal Kota Solo, Jawa Tengah, kini menjadi primadona di berbagai daerah di Indonesia. Hidangan berbahan dasar tulang dan organ kambing ini sekilas mirip dengan gulai kambing, namun memiliki kuah yang lebih encer dan cita rasa yang khas.

Di balik kelezatan tengkleng, tersimpan kisah sejarah yang tidak banyak diketahui masyarakat, yakni lahirnya makanan ini dari kondisi rakyat Solo yang hidup dalam keterbatasan pada masa penjajahan.


Dikutip dari situs Kemenpar, tengkleng pertama kali muncul pada masa kolonial Belanda, ketika masyarakat pribumi menghadapi kesulitan ekonomi yang parah. Saat itu, daging kambing dianggap sebagai bahan makanan mewah yang hanya disajikan untuk kalangan priyayi atau kaum bangsawan. Sementara itu, rakyat biasa nyaris tidak memiliki akses untuk mengonsumsi daging segar.


Dalam situasi serba kekurangan, masyarakat Solo menunjukkan kreativitas dan semangat bertahan hidup dengan memanfaatkan bagian-bagian kambing yang tersisa setelah diambil daging utamanya. Tulang belulang yang masih menempel sedikit daging serta jeroan seperti hati, paru, dan usus, diolah menjadi hidangan berkuah dengan bumbu rempah sederhana. Dari keterbatasan inilah, lahir sebuah makanan yang kemudian dikenal dengan nama tengkleng.


Nama "tengkleng" sendiri diduga berasal dari bunyi "kleng-kleng", suara tulang-tulang yang saling berbenturan saat disantap. Ciri khas tengkleng adalah kuahnya yang encer namun kaya rasa karena perpaduan bumbu seperti kunyit, ketumbar, lengkuas, jahe, dan santan yang dimasak tidak terlalu kental. Potongan tulang yang disajikan juga masih menyisakan daging, menjadikan hidangan ini begitu gurih dan menggugah selera.


Seiring berjalannya waktu, tengkleng tidak lagi menjadi simbol keterbatasan, melainkan telah menjelma menjadi kuliner khas Solo yang membanggakan. Saat ini, berbagai warung dan rumah makan di Solo berlomba-lomba menyajikan tengkleng dengan berbagai variasi resep, dari yang tetap mempertahankan keaslian hingga inovasi modern yang memadukan rasa.


Beberapa tempat yang terkenal dengan tengklengnya di Solo antara lain Tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer dan Tengkleng Mbak Diah. Warung-warung ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan yang penasaran dengan cita rasa tengkleng yang autentik.


Tengkleng bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya dan simbol perjuangan rakyat Solo dalam menghadapi masa sulit. Kini, setiap suapan tengkleng menjadi pengingat bahwa di balik rasa gurih dan lezatnya, terdapat sejarah panjang tentang keteguhan dan kreativitas masyarakat di masa penjajahan.(*)

Terkini

TNKB Khusus Anggota DPR RI Bagian dari Hak Protokoler
TNKB Khusus Anggota DPR RI Bagian dari Hak Protokoler
NASIONAL | in 6 hours
Komdigi Tak Atur Promosi Gratis Ongkir E-Commerce
Komdigi Tak Atur Promosi Gratis Ongkir E-Commerce
EKONOMI | in 5 hours
Pencabutan Moratorium Pekerja Migran ke Timteng Dikhawatirkan Rawan Timbulkan Masalah
Pencabutan Moratorium Pekerja Migran ke Timteng Dikhawatirkan Rawan Timbulkan Masalah
NASIONAL | in 4 hours
Mustika Ratu Resmikan Rangkaian Body Care Terbaru di Piteri Indonesia 2025
Mustika Ratu Resmikan Rangkaian Body Care Terbaru di Piteri Indonesia 2025
KECANTIKAN | in 4 hours
Wamendiktisaintek Dorong Pengembangan Blue Economy
Wamendiktisaintek Dorong Pengembangan Blue Economy
PENDIDIKAN | in an hour
Sutera Nexen Luncurkan Klaster “Virtu” Bagi Generasi Muda
Sutera Nexen Luncurkan Klaster “Virtu” Bagi Generasi Muda
PROPERTI | 36 minutes ago
Wamenekraf Hadiri Launching Buku A Kind of Magic, Buku Fotografi Warisan Nostalgia
Wamenekraf Hadiri Launching Buku A Kind of Magic, Buku Fotografi Warisan Nostalgia
GAYA HIDUP | an hour ago
Kementerian Ekraf Bahas Penguatan Industri Batik Daerah bersama Yayasan Batik Jawa Barat
Kementerian Ekraf Bahas Penguatan Industri Batik Daerah bersama Yayasan Batik Jawa Barat
WASTRA | 2 hours ago
Menteri UMKM Dorong Pengutamaan Sanksi Administratif Jika ada UMKM Langgar Aturan
Menteri UMKM Dorong Pengutamaan Sanksi Administratif Jika ada UMKM Langgar Aturan
MIKRO | 3 hours ago
Industri Waralaba Didorong Turut Majukan UMKM dan Tingkatkan Rasio Wirausaha
Industri Waralaba Didorong Turut Majukan UMKM dan Tingkatkan Rasio Wirausaha
MIKRO | 4 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita