Badung, warnaberita.com - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali mendapat pengakuan atas komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa bandara.
Kali ini, apresiasi datang dari dalam negeri, tepatnya dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, yang memberikan penghargaan tertinggi dalam ajang Penganugerahan Penilaian Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi 2024. Sebelumnya pihaknya menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih dua penghargaan bergengsi dari Airport Council International (ACI) dan Skytrax.
Bertempat di Jakarta, Bandara Ngurah Rai berhasil menyabet predikat Prima Utama untuk kategori Unit Pelayanan Jasa Terminal Angkutan Penumpang (Transportasi Udara) sebuah capaian yang menjadi bukti nyata atas dedikasi dan kerja keras seluruh elemen di lingkungan bandara.
Plt. General Manager Bandara Ngurah Rai, Wahyudi, menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil dari transformasi menyeluruh yang telah dijalankan oleh manajemen bandara dalam dua tahun terakhir.
“Pelayanan bandara sangat kompleks, melibatkan banyak pihak dan berhubungan langsung dengan pengguna jasa. Maka jika ada satu mata rantai yang tidak berjalan baik, akan berpengaruh pada keseluruhan pelayanan. Karena itu, kami menerapkan customer focus secara menyeluruh agar dapat menciptakan service excellence,” ujar Wahyudi.
Penilaian terhadap pelayanan di Bandara Ngurah Rai dilakukan dengan sangat ketat. Terdapat tujuh indikator yang menjadi acuan penilaian, seperti kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana prasarana, sistem informasi publik, layanan pengaduan, inovasi, hingga sistem antrean. Proses penilaian meliputi penyebaran kuesioner online kepada penumpang dan mitra usaha, serta audit langsung oleh tim dari Kemenhub, Kemenpan-RB, Ombudsman, dan akademisi.
Wahyudi menjelaskan bahwa transformasi yang dijalankan mencakup revitalisasi fasilitas fisik, seperti optimalisasi terminal, penambahan fasilitas penunjang untuk mengurangi antrean, hingga modernisasi proses kargo dengan implementasi Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) yang menyederhanakan proses ekspor.
Tak hanya itu, pengembangan sistem digital dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia juga menjadi kunci keberhasilan.
“Kami mengembangkan sistem operasi berbasis trafik dan menerapkan konsep Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) untuk efisiensi. Selain itu, peningkatan softskill bagi petugas frontliner juga menjadi fokus utama,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Wahyudi memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Penghargaan ini bukan hanya milik manajemen, tetapi milik semua pihak yang telah menunjukkan komitmen dan semangat pelayanan terbaik. Semoga capaian ini menjadi motivasi untuk terus melayani lebih baik lagi,” tutupnya.(*)