Jakarta, warnaberita.com – Di sela-sela agenda ASEAN+3 Finance Ministers and Central Bank Governors' Meeting, Menkeu Sri Mulyani mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Jepang, H.E. Katsunobu Kato pada Minggu (4/5) waktu setempat.
Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas tantangan dalam menghadapi kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), sebuah isu yang juga pernah dihadapi Jepang pada era 80-an.
“Pengalaman Jepang dalam menghadapi perang dagang dengan AS memberikan perspektif yang sangat berharga dan menjadi referensi penting dalam menyusun langkah ke depan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati pada Senin (5/5)
Baca Juga: Prabowo Terima Fumio Kishida, Bahas Proyek AZEC
Menurut Menkeu Sri Mulyani, Indonesia mendapatkan respon positif dari pemerintah AS sebagai salah satu negara first mover yang secara proaktif melakukan negosiasi tarif.
Sebagai bagian dari negosiasi, Indonesia telah menyiapkan paket kebijakan yang komprehensif mencakup berbagai isu yakni tariff barrier, non-tariff barrier, serta defisit neraca perdagangan AS.
Selain itu, diskusi keduanya juga mencakup dampak eskalasi perang tarif terhadap industri otomotif dan elektronik yang selama ini menjadi pilar perdagangan global dan didominasi oleh AS, Jepang, Tiongkok, dan Eropa.
Baca Juga: Prabowo Sebut Indonesia akan Bangun Perkampungan di Arab Saudi
“Kami sepakat akan pentingnya memperkuat kerja sama perdagangan di kawasan ASEAN. Kami juga sepakat bahwa kedekatan budaya, geografis dan sejarah antara negara ASEAN+3 merupakan fondasi kuat untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di kawasan,” tutupnya. (*)