Denpasar, warnaberita.com - Sabtu (21/6) menjadi momen yang membanggakan bagi masyarakat Buleleng.
Dalam perhelatan Peed Aya Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 yang berlangsung di depan Monumen Bajra Sandi, Renon, penampilan kontingen seni dari Kabupaten Buleleng berhasil mencuri perhatian publik. Tak hanya meriah secara visual, suguhan yang dihadirkan juga penuh makna, menyampaikan pesan harmoni dalam keberagaman budaya.
Dibuka dengan suguhan tari kolosal yang memadukan unsur budaya Hindu, Islam, dan Konghucu, pentas Buleleng mengalir laksana narasi kebhinekaan yang hidup dalam keseharian masyarakatnya. Teriakan kagum dan tepuk tangan penonton yang membahana menjadi bukti bahwa apa yang ditampilkan bukan sekadar hiburan, melainkan representasi dari identitas yang tumbuh dalam harmoni.
Baca Juga: Bupati Buleleng Tegaskan Komitmen Bangun Sekolah Bebas Korupsi dan Bermutu
Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, yang hadir bersama Wakil Bupati Gede Supriatna dan Sekda Gede Suyasa, tampak tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Dalam pernyataannya usai acara, Sutjidra menyebut bahwa apa yang disuguhkan Buleleng tahun ini adalah penampilan yang keluar dari pakem biasa.
“Penampilan Buleleng kali ini benar-benar lain dari yang lain. Tidak hanya segar dan inovatif, tapi juga mengandung pesan mendalam soal kehidupan bersama dalam keberagaman. Aplaus yang kita dengar tadi adalah bentuk apresiasi tulus dari para penonton,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sutjidra menekankan bahwa Buleleng sebagai kabupaten dengan ragam budaya yang hidup berdampingan telah sejak lama menjunjung nilai toleransi. “Kita ingin pesan itu tidak hanya dirasakan oleh warga Buleleng, tapi juga dipahami oleh publik Bali dan nasional. Kulturasi budaya ini adalah kekuatan kita,” ujarnya.
Baca Juga: RPJMD Buleleng 2025–2029 Tekankan Pendekatan Teknokratis dan Sinergi Lintas Sektor
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomitmen mendukung para pelaku seni, terutama generasi muda, untuk terus berkarya dan mengangkat kearifan lokal. Menurutnya, kekayaan budaya Buleleng belum sepenuhnya tergali, dan masih banyak potensi yang bisa menjadi tema pertunjukan berikutnya.
“Kita punya banyak warisan budaya yang belum tereksplorasi. Ke depan, ini akan menjadi tugas bersama agar Buleleng terus hadir dengan ide-ide segar di panggung kebudayaan,” tutupnya.
Baca Juga: Pusdiklatcab Pasupati Buleleng Perkuat Kompetensi Hadapi Tantangan Zaman
Penampilan kontingen Buleleng di PKB kali ini bukan hanya menambah warna dalam pesta budaya terbesar di Bali, tetapi juga mengingatkan bahwa seni dan budaya adalah jembatan kuat yang mampu merangkul perbedaan menjadi kekuatan bersama.(*)