Jakarta, warnaberita.com - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menghadiri acara Makarya Edisi 24 bertajuk "Dari Rasa Turun ke Kata" bersama desainer Didiet Maulana dalam rangka peluncuran buku puisi "Pesan yang Datang Belakangan".
Acara yang bertepatan dengan perayaan Hari Buku Nasional ini diselenggarakan oleh Makarya, di Gramedia Matraman, Jakarta, Sabtu, 17 Mei 2025.
"Kami apresiasi karya-karya luar biasa Didiet Maulana, baik sebagai desainer busana maupun penulis, khususnya buku 'Pesan yang Datang Belakangan' yang diluncurkan pada kesempatan ini," ujar Wamenekraf.
Baca Juga: Respons Cepat Konflik Keagamaan, Kemenag akan Buat CMS
Dalam kesempatan ini, Wamenekraf menekankan pentingnya sektor penerbit dan buku dalam ekonomi kreatif, karena karya tulis menjadi cikal bakal bagi lahirnya berbagai karya ekonomi kreatif lainnya, seperti film, gim, dan animasi.
Tentunya ini jadi bisa meningkatkan kolaborasi antara subsektor ekonomi kreatif dalam produksinya.
"Melalui buku dan penerbitan, kita harapkan masyarakat semakin gemar membaca dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga: Seluruh Elemen Bangsa Diajak Jadikan Harkitnas Momentum Refleksi
Sementara itu, penulis buku ‘Pesan yang Datang Belakangan’, Didiet Maulana, menyatakan bahwa buku puisinya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengeksplorasi dunia puisi dan meningkatkan apresasi terhadap karya sastra.
Ia mendorong generasi muda untuk memanfaatkan karya-karya sastra sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas.
"Generasi muda harus terus didorong untuk membaca dan menulis, sehingga jadi bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka," ucapnya.
Baca Juga: Shabrina Leanor Juara 1 Indonesia Idol 2025
Didiet Maulana menyambut baik kehadiran Wamenekraf ini sebagai momentum di mana pemerintah melihat sektor penerbitan dan buku sebagai bagian penting dalam ekonomi kreatif.
Semakin banyak karya buku, tentunya akan memunculkan talenta-talenta baru dalam dunia menulis.
Wamenekraf berharap momentum ini menjadi penggerak percepatan kemajuan ekosistem penulis, buku, dan penerbit di Indonesia, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional dan menjadi the new engine of growth bagi Indonesia. (*)