Menkop Gandeng KPK untuk Jaga Kredibilitas, Integritas dan Akuntabilitas Kopdes/Kel Merah Putih

Oleh Juli AnandaFriday, 23rd May 2025 | 08:13 WIB
Menkop Gandeng KPK untuk Jaga Kredibilitas, Integritas dan Akuntabilitas Kopdes/Kel Merah Putih
Menkop Budi Arie usai melakukan audiensi dengan KPK di Jakarta. (kop.go.id)

Jakarta, warnaberita.com - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, untuk menjaga kredibilitas, integritas, dan akuntabilitas pembentukan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia, pihaknya secara aktif menggandeng dan akan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Karena program ini begitu besar dan strategis, serta melibatkan anggaran yang sangat besar, maka kita meminta bantuan KPK untuk memberikan edukasi, pendidikan anti korupsi untuk para pengelola Kopdes/Kel Merah Putih, pengawasan, dan mitigasi risiko," ucap Menkop Budi Arie usai melakukan audiensi dengan KPK di Jakarta, Rabu (19/5).

Menkop berharap, kerja sama dengan banyak pihak, termasuk aparat penegak hukum seperti KPK, program Kopdes/Kel Merah Putih ini bisa kredibel. "Kita akan menindaklanjuti dengan MoU, serta meminta ada dari KPK masuk ke dalam tim ini supaya bisa memberikan input, saran, dan juga mitigasi jika ada potensi-potensi pelanggaran hukum yang terjadi dari program ini. Ini program mulia dari Presiden yang harus kita kawal dengan baik," ucap Menkop.

Baca Juga: Panas Ekstrem, Jemaah Haji Diminta Waspadai Kelelahan dan Dehidrasi

Menkop Budi Arie juga memandang pentingnya peran aktif KPK dalam mendampingi program Kopdes/Kel Merah Putih, tidak semata sebagai pengawas ex-post, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun sistem pencegahan sejak awal atau preventive governance.

Menkop Budi Arie menyadari bahwa skala besar Kopdes/Kel Merah Putih dapat membuka ruang risiko tata kelola, mulai dari legalisasi koperasi fiktif, pengadaan yang tidak akuntabel, hingga praktik moral hazard di tingkat lokal. Oleh karena itu, Menkop mengusulkan beberapa langkah konkret dalam menjaga eksistensi Kopdes/Kel Merah Putih berada di jalurnya. 

Pertama, pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Kopdes Merah Putih antara Kemenkop dan KPK. "Tujuannya, untuk menyusun early warning system, memetakan wilayah rawan risiko, serta merancang mekanisme penanganan aduan berbasis masyarakat," ucap Menkop.

Baca Juga: AI Harus Menjadi Solusi, Bukan Ancaman

Kedua, integrasi sistem pelaporan Kopdes/Kel Merah Putih dengan dashboard pengawasan KPK, untuk mendukung transparansi real-time dan audit berbasis risiko.

Ketiga, pelatihan antikorupsi dan asistensi teknis bagi pelaksana program, notaris, dan pemangku kepentingan lokal, dalam rangka pencegahan dan peningkatan akuntabilitas. 

"Keempat, penandatanganan MoU atau PKS kelembagaan sebagai payung hukum kolaborasi lintas sektor dan dukungan kelembagaan berkelanjutan," ucap Menkop Budi Arie.

Baca Juga: Bertemu Penggiat Pendidikan Papua, Mendiktisaintek akan Lakukan Ini

Lebih dari itu, Menkop Budi Arie juga mengusulkan agar KPK dapat melakukan pendampingan dan penguatan kontrol internal. "Sinergi ini juga akan menguatkan koordinasi kami dengan Satgas Nasional Kopdes/ Kel Merah Putih," kata Menkop.

Melalui kolaborasi ini, Menkop ingin memastikan bahwa koperasi desa bukan hanya hadir secara administratif, tetapi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal yang mampu meningkatkan pendapatan, menciptakan pekerjaan, dan memperkuat ketahanan komunitas desa dalam menghadapi krisis pangan dan ketimpangan ekonomi.

Menkop Budi Arie meyakini Kopdes Merah Putih dapat menjadi model pembangunan ekonomi kerakyatan yang tidak hanya efektif secara ekonomi, tetapi juga kredibel secara kelembagaan. 

Baca Juga: Mengambil Data yang Sudah Ada, AI Tak Bisa Membuat Sesuatu dari Nol

"Koperasi yang dibentuk diharapkan tumbuh sebagai entitas usaha rakyat yang mandiri dan berdampak nyata, bukan sekadar pelengkap administratif atau saluran program sesaat," ujar Menkop. 

Sumber: Kementerian Koperasi

Terkini

Fenomena PHK Landa Indonesia, Puan Minta Pemerintah Ambil Sikap
Fenomena PHK Landa Indonesia, Puan Minta Pemerintah Ambil Sikap
NASIONAL | in 6 hours
Legislator Desak Pemerintah Rumuskan Regulasi untuk Driver Ojol
Legislator Desak Pemerintah Rumuskan Regulasi untuk Driver Ojol
NASIONAL | in 5 hours
Proses Hukum PDNS, Komdigi Bentuk Tim Evaluasi Internal
Proses Hukum PDNS, Komdigi Bentuk Tim Evaluasi Internal
TEKNOLOGI | in 5 hours
Prabowo Panggil BP Batam
Prabowo Panggil BP Batam
EKONOMI | in 4 hours
Hadapi Persebaya Nanti Malam, Ini Target Bali United Menutup Mus
Hadapi Persebaya Nanti Malam, Ini Target Bali United Menutup Mus
OLAHRAGA | in 3 hours
Menpora Tegaskan PON 2028 NTB-NTT Fokus Pada Keberlanjutan
Menpora Tegaskan PON 2028 NTB-NTT Fokus Pada Keberlanjutan
OLAHRAGA | in 2 hours
Kementerian Ekraf Jajaki Kolaborasi dengan Pop Mart untuk Angkat IP Lokal Menuju Pasar Global
Kementerian Ekraf Jajaki Kolaborasi dengan Pop Mart untuk Angkat IP Lokal Menuju Pasar Global
EKONOMI | in an hour
Kementerian Ekraf Dukung Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif, Wujud Nyata Kolaborasi Hexahelix
Kementerian Ekraf Dukung Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif, Wujud Nyata Kolaborasi Hexahelix
EKONOMI | in 22 minutes
Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online
Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online
MIKRO | 16 minutes ago
Dorong Entrepreneur Hub Finance Jadi Ekosistem Pembiayaan Kolaboratif, Begini Penjelasan Wamen UMKM
Dorong Entrepreneur Hub Finance Jadi Ekosistem Pembiayaan Kolaboratif, Begini Penjelasan Wamen UMKM
MIKRO | an hour ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita