Stella Sebut AI Tak akan Bisa Kalahkan Manusia, Jika Manusia Miliki Ini

Oleh Embun BeningThursday, 26th June 2025 | 11:07 WIB
Stella Sebut AI Tak akan Bisa Kalahkan Manusia, Jika Manusia Miliki Ini
Wamendiktisaintek, Stella. (warnaberita.com/humas kemdiktisaintek)

Jakarta, warnaberita.com - Kecerdasan buatan (AI) tidak akan bisa menggantikan manusia selama pendidikan mampu membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir reflektif, aktif, dan memahami sesama manusia. 

Hal ini ditegaskan oleh Wamen Stella dalam International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) yang diselenggarakan Rabu (25/6/2025) di Jakarta. 

Menurut Stella, penguasaan teknologi saja tidak cukup untuk bersaing di masa depan. Pendidikan harus menumbuhkan karakter, empati, serta kemampuan berpikir tingkat tinggi yang tidak dapat direplikasi oleh mesin. 

Baca Juga: Ditelepon Presiden Korea, Prabowo Bahas Penguatan Hubungan Bilateral

Konferensi ini menjadi forum penting yang mempertemukan pemikir nasional dan internasional, beberapa di antaranya yaitu akademisi dari Mesir, Turki, dan Iran, serta ratusan perwakilan pesantren dari seluruh Indonesia untuk mendiskusikan peran strategis pendidikan berbasis nilai di tengah arus transformasi digital.

Pesantren dipandang sebagai contoh pendidikan berbasis nilai yang memiliki kekuatan transformasional. Bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter yang siap menghadapi kompleksitas zaman dan perubahan sosial yang dinamis.

Konferensi ini menjadi ruang refleksi bersama bahwa pesantren tidak boleh hanya mengikuti perubahan, tetapi juga harus menjadi pelopor pendidikan masa depan yang berakar pada nilai, namun tetap adaptif terhadap tantangan zaman.

Baca Juga: DAPD Buleleng Dorong Literasi Budaya Lewat Bimtek

Stella menekankan bahwa keberadaan kecerdasan buatan ini adalah fakta yang tidak bisa kita pungkiri. 

"AI telah hadir dan digunakan oleh 87% pelajar di Indonesia (data Kemenkominfo 2024) serta 86% pelajar global (Statista, Juli 2024). Maka, pertanyaannya bukan lagi apakah kita siap bersaing dengan AI, melainkan apa yang harus kita lakukan sebagai pendidik," katanya. 

Ia menjelaskan dari perspektifnya bahwa pendidikan di era AI harus menjawab tiga hal pokok. Pertama, peserta didik harus memiliki kemampuan literasi AI. Bukan sekadar mengenal atau menggunakan AI, tapi mampu mengartikulasikan secara sistematis dan menilai mana masalah yang dapat diselesaikan AI dan mana yang memerlukan masukan manusia.

Baca Juga: Gong Kebyar Anak-anak Buleleng Guncang Ardha Candra

Kedua, pendidikan harus melatih kapasitas pengambilan keputusan manusiawi (human judgment and decision making). AI bisa memproses data, tapi tidak bisa menggantikan intuisi, penilaian moral, dan kebijaksanaan kontekstual yang hanya bisa dimiliki manusia. "Jika pendidikan gagal menanamkan kemampuan ini, maka manusia akan kalah bukan karena AI lebih pintar, tetapi karena manusia menyerahkan seluruh proses berpikirnya kepada mesin," lanjutnyq.

Ketiga, pendidikan harus mendorong agar peserta didik memiliki pengertian atas pemikiran manusia lainnya. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, membangun dialog, dan menyusun makna bersama adalah keterampilan mendasar yang tidak bisa ditiru oleh mesin. 

Stella menutup dengan menegaskan bahwa pendidikan tidak seharusnya tunduk pada logika kecerdasan buatan. AI bisa tumbuh dan berkembang, tetapi hanya manusia yang bisa merasakan, memaknai, dan menyadari. 

Baca Juga: Beri Materi di Retret Jatinangor, Menteri Ekraf Dorong Kepala Daerah Bentuk Dinas Ekonomi Kreatif

"Jika pendidikan terus menjaga akar kemanusiaannya, maka tidak ada alasan untuk takut kalah dari AI. Kami dorong agar pesantren tampil sebagai pelopor pendidikan masa depan yang tetap berpijak pada nilai, namun terbuka dan adaptif terhadap zaman," pungkasnya. (*)

Terkini

Stella Sebut AI Tak akan Bisa Kalahkan Manusia, Jika Manusia Miliki Ini
Stella Sebut AI Tak akan Bisa Kalahkan Manusia, Jika Manusia Miliki Ini
PENDIDIKAN | in 2 hours
Miliki Peran Vital, Humas dan Protokol Harus Diperkuat
Miliki Peran Vital, Humas dan Protokol Harus Diperkuat
PENDIDIKAN | in an hour
DWP Kemenkes Siapkan Masyarakat Tanggap Darurat
DWP Kemenkes Siapkan Masyarakat Tanggap Darurat
KESEHATAN | 2 minutes ago
Rasio Tenaga Medis di Kloter dan Hotel Jemaah Haji Perlu Ditingkatkan
Rasio Tenaga Medis di Kloter dan Hotel Jemaah Haji Perlu Ditingkatkan
KESEHATAN | an hour ago
Mentan Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian
Mentan Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian
EKONOMI | 3 hours ago
Beri Materi di Retret Jatinangor, Menteri Ekraf Dorong Kepala Daerah Bentuk Dinas Ekonomi Kreatif
Beri Materi di Retret Jatinangor, Menteri Ekraf Dorong Kepala Daerah Bentuk Dinas Ekonomi Kreatif
NASIONAL | 3 hours ago
Sky Explorer: Sinergi Lintas Sektor Dorong IP Lokal Jadi Mesin Promosi Baru Industri Nasional
Sky Explorer: Sinergi Lintas Sektor Dorong IP Lokal Jadi Mesin Promosi Baru Industri Nasional
EKONOMI | 5 hours ago
Hari Batik Nasional 2025, Kemenperin-YBI Dorong Perajin Terapkan Inovasi
Hari Batik Nasional 2025, Kemenperin-YBI Dorong Perajin Terapkan Inovasi
WASTRA | 6 hours ago
Garam Industri Jadi Komponen Vital Sektor Pulp dan Kertas
Garam Industri Jadi Komponen Vital Sektor Pulp dan Kertas
EKONOMI | 7 hours ago
Kemenperin Gembleng IKM Kulit Jogja Semakin Produktif dan Inovatif
Kemenperin Gembleng IKM Kulit Jogja Semakin Produktif dan Inovatif
MIKRO | 8 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita