Badung, warnaberita.com – Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti Lapangan Bantang Metiyem, Desa Ungasan, Sabtu (14/6) sore.
Turnamen sepak bola bertajuk Spirit Never Give Up yang digagas Sekolah Sepak Bola (SSB) PS. Ungasan resmi ditutup oleh Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Adi Arnawa tidak hanya hadir secara simbolis, tetapi juga menunjukkan dukungan nyata. Ia menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 30 juta dan memberikan penghargaan kepada pemain terbaik serta kiper terbaik, sebagai bentuk apresiasi terhadap talenta muda dan upaya pembinaan sepak bola usia dini di Kabupaten Badung.
Baca Juga: Prabowo-Albanese Sepakat Perdalam Kerja Sama Strategis
“Ini bukan sekadar pertandingan, tapi bagian dari pendidikan karakter anak-anak kita. Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan olahraga, terutama dari akar rumput,” ujar Adi Arnawa dalam sambutannya.
Ia pun mengakui bahwa saat ini Pemkab Badung tengah memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar, seperti penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah. Namun demikian, sektor olahraga tetap menjadi perhatian. “Perbaikan dan pengembangan fasilitas olahraga akan terus kami lakukan secara bertahap,” tambahnya.
Turnamen ini sendiri diikuti oleh 54 klub dari berbagai wilayah, termasuk Denpasar, Badung, dan Tabanan. Para peserta berusia antara 8 hingga 15 tahun. Selain menjadi ajang kompetisi, turnamen ini menjadi wadah pembentukan karakter, penanaman nilai sportivitas, serta upaya menggali potensi atlet muda yang kelak diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional.
Baca Juga: Kemdiktisaintek-LPDP Sepakati Kerja Sama Ekosistem Riset dan Dikti
Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Badung, I Wayan Sugita Putra yang juga menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Badung, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, serta ratusan supporter dari berbagai tim peserta.
Sementara itu, Perbekel Ungasan I Made Kari dalam laporannya menyoroti kondisi Lapangan Bantang Metiyem yang saat ini masih minim fasilitas, meski intensitas penggunaannya tinggi. Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah kabupaten untuk merenovasi lapangan serta menambah sarana pendukung kegiatan olahraga desa.
“Lapangan ini adalah pusat kegiatan masyarakat kami. Semangat ‘Never Give Up’ bukan hanya untuk anak-anak yang bertanding, tapi juga menjadi dorongan bagi kami untuk terus memperjuangkan peningkatan fasilitas demi masa depan olahraga di desa kami,” ungkap Made Kari.
Baca Juga: RSUP Dr. Kariadi dan Undip Sepakat Kembali Laksanakan PPDS Anastesi
Turnamen ini tidak hanya menciptakan suasana kompetitif yang sehat, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga dan klub sepak bola dari berbagai daerah. Sebuah bukti bahwa olahraga masih menjadi jembatan penting dalam membangun karakter generasi muda dan memperkuat solidaritas sosial.(*)