Mangupura, warnaberita.com - Dalam upaya memperkuat sistem penanggulangan bencana di Bali, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, meresmikan Gedung Sistem Operasional InaTEWS Bali di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Sabtu (14/6).
Keberadaan gedung ini dinilai sebagai langkah strategis dalam meningkatkan efektivitas penyampaian informasi kebencanaan kepada masyarakat.
Gedung tersebut merupakan bagian dari proyek nasional Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP) yang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan dukungan dari Bank Dunia. Didesain sebagai pusat kendali cadangan setelah Jakarta, fasilitas ini akan menangani respon terhadap gempa bumi, tsunami, serta bencana hidrometeorologi lainnya.
Baca Juga: Lepas Mudik Persaudaraan Warga Tegal Bali, Giri Prasta Ingatkan Sopir
Giri Prasta mengungkapkan apresiasi atas pembangunan pusat informasi kebencanaan ini. Menurutnya, kehadiran gedung tersebut akan mempercepat penyampaian informasi kepada masyarakat sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah antisipatif lebih dini.
“Gedung ini bukan hanya simbol kesiapsiagaan, tetapi juga bentuk nyata dari upaya kita memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali,” ujarnya di hadapan sejumlah pejabat dan perwakilan lembaga terkait.
Ia menambahkan bahwa edukasi dan kesadaran terhadap bencana harus ditanamkan sejak usia dini. Menurutnya, pemahaman mengenai mitigasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga bagian dari budaya masyarakat.
Baca Juga: Hadiri Upacara Tawur di Pura Agung Payangan, Giri Prasta Sarankan Buat Prasasti
Giri Prasta juga meminta agar BPBD provinsi dan kabupaten/kota di Bali terus memperkuat koordinasi dengan BMKG, terutama dalam hal peringatan dini. Ia menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam menyampaikan informasi, termasuk memastikan pesan peringatan bisa langsung diterima melalui ponsel masyarakat.
Senada dengan Giri Prasta, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan pentingnya pembangunan command center sebagai bagian dari sistem penanggulangan bencana yang menyeluruh. Ia menyebut, setelah peresmian gedung ini, pemerintah akan melanjutkan pembangunan pusat komando di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Ini adalah langkah konkret agar kita bisa lebih tanggap dan cepat dalam merespons bencana, terutama di wilayah-wilayah rawan,” katanya.
Baca Juga: Wagub Giri Prasta: Gianyar, Kota Seni Bernafaskan Seni Bali
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa tujuan utama dari sistem ini adalah memastikan setiap lapisan masyarakat menerima informasi kebencanaan dengan cepat dan akurat.
“Petani, nelayan, dan warga di pelosok harus menjadi bagian dari sistem ini. Dengan informasi yang tepat waktu, mereka bisa menyelamatkan diri dan juga tetap menjaga produktivitas,” tutur Dwikorita.
Baca Juga: Kukuhkan Kepengurusan Tanam Tuwuh, Wagub Giri Prasta Minta Ini
Dengan peresmian Gedung InaTEWS Bali ini, harapannya masyarakat tak lagi hanya menjadi korban bencana, melainkan juga mampu menjadi bagian dari sistem pertahanan yang tangguh, mandiri, dan berbasis pada pengetahuan serta teknologi.(*)