Jakarta, warnaberita.com - Kepala BPOM Taruna Ikrar resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan William Adi Teja sebagai Deputi Bidang Pengawasan Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif (Deputi 1) menggantikan Rita Mahyona yang telah memasuki masa purna tugas, Jumat (13/6).
Pelantikan digelar di Gedung Bhinneka Tunggal Ika BPOM dan dihadiri pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama, dan fungsional ahli utama di lingkungan BPOM.
Pelantikan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam percepatan pengisian jabatan struktural di tingkat pimpinan tinggi madya, guna memperkuat kinerja BPOM sebagai garda terdepan dalam pengawasan obat. Keberadaan Deputi 1 juga diperlukan dalam mendorong BPOM menuju pencapaian status WHO Listed Authority (WLA).
Baca Juga: Kemensos Perjuangkan Keluarga Siswa Sekolah Rakyat Target Utama Pemberdayaan
Dalam sambutannya, Kepala BPOM menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan kemampuan adaptif dalam menjalankan amanah yang diberikan. “Ada beberapa tanggung jawab besar yang perlu saya sampaikan,” ujar Taruna Ikrar.
Tanggung jawab itu terkait dengan tantangan yang dihadapi BPOM. Tantangan pertama terkait dengan perubahan ekonomi global termasuk perkembangan di dunia farmasi, obat kimia sintetik saat ini digantikan oleh produk-produk biologi. Perkembangan ini dibarengi dengan peluang munculnya pemalsuan produk yang dapat merugikan masyarakat. Taruna Ikrar menegaskan BPOM harus mengawal perkembangan di dunia farmasi agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat.
Tantangan kedua dan ketiga berhubungan dengan pentingnya kolaborasi dan koordinasi serta masih maraknya produk obat ilegal di Indonesia. Tak kalah penting Kepala BPOM juga menyampaikan, “Kita berkomitmen untuk mempercepat obat-obat inovasi dari 300 hari kerja menjadi 90 hari kerja.”
Baca Juga: Semarak Desa Bengkel, Menyulam Tradisi dan Spiritualitas dalam Satu Napas
Melihat luasnya tanggung jawab Deputi 1, Kepala BPOM menaruh harapan besar agar dapat menjalankan tugas dengan baik untuk bangsa dan negara. Organisasi BPOM bukan hanya besar, tetapi juga sangat vital. Oleh karena itu, integritas dan loyalitas tidak bisa ditawar.
Dalam penutupnya, Kepala BPOM memanjatkan doa agar BPOM semakin mampu melayani masyarakat Indonesia. Taruna Ikrar juga mengajak seluruh jajaran untuk memaksimalkan pengabdian kepada masyarakat, menjaga etika profesi, dan membangun sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan. (*)