Tunda Beri Akses Medsos ke Anak di Bawah Umur, Perkuat Literasi Digital

Oleh Ragata KalyaTuesday, 22nd April 2025 | 17:11 WIB
Tunda Beri Akses Medsos ke Anak di Bawah Umur, Perkuat Literasi Digital
Menteri Komdigi, Meutya Hafid. (Kemkomdigi)

Jakarta, warnaberita.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak para orangtua untuk menunda pemberian akses media sosial kepada anak-anak yang masih di bawah umur. Ia meminta agar memperkuat literasi digital di rumah maupun di sekolah lebih dulu sebelum memperbolehkan akses medsos.

“Mari kita jaga anak-anak kita agar tetap terliterasi, tetapi di saat bersamaan, tunda dulu akses mereka ke media sosial sesuai dengan tingkat risiko yang akan kita evaluasi,” ujar Meutya Hafid, Senin (21/4).

Kebijakan itu sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) yang telah berlaku sejak 28 Maret 2025.

Baca Juga: Digiland Run 2025 Raih "World Athletics Label Road Races"

Meutya menegaskan, prinsip penundaan akses medsos bagi anak didasarkan pada masukan psikolog dan data yang menunjukkan bahwa penggunaan platform digital memerlukan kesiapan mental dan literasi yang memadai.

“Banyak penelitian membuktikan bahwa medsos membutuhkan kesiapan. Sebagai orang dewasa saja, kita perlu mempersiapkan mental saat berinteraksi dengan orang tak dikenal, apalagi anak-anak yang rentan terhadap pelecehan atau konten merendahkan,” jelas Meutya dikutip dari laman Kemkomdigi.

Meutya menambahkan, PP Tunas merupakan upaya pemerintah melindungi generasi muda dari bahaya konten negatif di ruang digital. Ia menyadari, kecepatan perkembangan teknologi membuat pengawasan semakin sulit, sehingga langkah preventif seperti pembatasan akses medsos dinilai penting.

Baca Juga: Pascagempa, EMT Indonesia Layani Ratusan Warga Myanmar

Di sisi lain, Sumayati, seorang guru sekaligus orang tua, berharap Kemkomdigi mempercepat kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan untuk memperkuat literasi digital di sekolah. “Guru-guru masih perlu banyak pelatihan. Saya selalu ingatkan orang tua dan murid tentang batasan penggunaan gawai,” ujarnya. (*)

Terkini

Industri Waralaba Didorong Turut Majukan UMKM dan Tingkatkan Rasio Wirausaha
Industri Waralaba Didorong Turut Majukan UMKM dan Tingkatkan Rasio Wirausaha
MIKRO | in 6 hours
Kemenkop Pastikan Biaya Pembuatan Akta Notaris Kopdes/ Kel Merah Putih Murah
Kemenkop Pastikan Biaya Pembuatan Akta Notaris Kopdes/ Kel Merah Putih Murah
MIKRO | in 5 hours
Skema Penerimaan Murid Baru, Pemkab Tabanan Pastikan Tak Ada Siswa yang Tertinggal
Skema Penerimaan Murid Baru, Pemkab Tabanan Pastikan Tak Ada Siswa yang Tertinggal
TABANAN | in 2 hours
Pengurus Kwartir Daerah Pramuka Resmi Dilantik
Pengurus Kwartir Daerah Pramuka Resmi Dilantik
DENPASAR | in 2 hours
Pemkot Denpasar dan WHDI Gelar Pelatihan Pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Peguyangan Kangin
Pemkot Denpasar dan WHDI Gelar Pelatihan Pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Peguyangan Kangin
DENPASAR | in 42 minutes
Tunggu Penyerahan Aset Jalan dari Pihak Swasta, Pemkot Denpasar Siap Tata Kawasan Jalan Karya Makmur
Tunggu Penyerahan Aset Jalan dari Pihak Swasta, Pemkot Denpasar Siap Tata Kawasan Jalan Karya Makmur
DENPASAR | 27 minutes ago
AirAsia RedRun 2025 Sukses Digelar di The Nusa Dua
AirAsia RedRun 2025 Sukses Digelar di The Nusa Dua
OLAHRAGA | an hour ago
Permudah Akses Obat Pasien Penyakit Kronis, Dinkes Buleleng Perluas Layanan Farmasi Puskesmas
Permudah Akses Obat Pasien Penyakit Kronis, Dinkes Buleleng Perluas Layanan Farmasi Puskesmas
BULELENG | 2 hours ago
Dua Dealer Mobil Bekas Bersertifikasi Diresmikan HPM
Dua Dealer Mobil Bekas Bersertifikasi Diresmikan HPM
OTOMOTIF | 3 hours ago
SheHacks Bertransformasi Jadi Gerakan Nasional Inklusif
SheHacks Bertransformasi Jadi Gerakan Nasional Inklusif
TELCO | 4 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita