Karangasem, warnaberita.com - Suasana Pantai Jasri, Kecamatan Karangasem, tampak berbeda pada Kamis pagi (5/6).
Ratusan peserta dengan semangat bergotong royong memungut sampah plastik yang berserakan di sepanjang pesisir pantai. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bulan Bung Karno VII, serta Hari Ulang Tahun Kota Amlapura ke-385, yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem.
Aksi bersih-bersih ini dipimpin langsung oleh Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, yang didampingi oleh Sekretaris Daerah I Ketut Sedana Merta. Hadir pula jajaran kepala OPD, camat, lurah, para siswa SD, hingga ASN dan non-ASN dari lingkungan Pemkab Karangasem.
Baca Juga: Gubernur Koster Kebut Program Tuntaskan Sampah dan Penggunaan Energi Baru Terbarukan
Bupati Parwata menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mengatasi persoalan sampah, khususnya plastik sekali pakai yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan.
“Sayangi bumi, bersihkan dari sampah plastik. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Jasri yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini. Menurutnya, keikutsertaan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kesadaran terhadap pentingnya lingkungan mulai tumbuh kuat di tengah masyarakat.
Baca Juga: Ketua TP PKK Provinsi Bali Ajak Pelindo Sinergi Wujudkan Bali Bersih Sampah
“Ingat, plastik bukan sampah biasa. Ia bisa bertahan puluhan hingga ratusan tahun di alam. Jika kita tidak bertindak sejak sekarang, dampaknya bisa kita rasakan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Dalam laporan kegiatan, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Cakra, menghimbau masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sampah secara bertanggung jawab sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi global yang tengah dihadapkan pada darurat sampah plastik.
Pemerintah Kabupaten Karangasem pun telah menetapkan sistem pengangkutan sampah terpilah. Sampah organik diangkut setiap Senin, Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu pukul 06.00–07.00 WITA. Sementara sampah anorganik dan residu diangkut setiap Rabu dan Sabtu di waktu yang sama.
Baca Juga: Periode Kedua Kepemimpinan, Gubernur Koster Komit Tuntaskan Persoalan Sampah
Langkah ini, menurut Bupati, adalah solusi konkret untuk mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Butus, yang kini mengalami kondisi overload dan telah mendapat peringatan dari Kementerian Lingkungan Hidup melalui Keputusan Nomor 757 Tahun 2025.
“Sampah campuran masih mendominasi. Inilah tantangan kita. Sistem sudah jalan sejak 13 Mei lalu, tapi belum maksimal. Diperlukan dukungan nyata dari seluruh masyarakat agar perubahan ini bisa berjalan efektif,” tegasnya lagi.
Dengan mengangkat tema nasional Hentikan Polusi Plastik, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi titik balik dalam upaya pelestarian lingkungan di Karangasem. Lebih dari sekadar seremonial, aksi ini diharapkan mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap sampah.
Baca Juga: Wamenpar Apresiasi Desa Wisata Hariara Pohan, Ubah Sampah Plastik Jadi Energi
“Kita ingin wariskan bumi yang bersih dan sehat kepada anak cucu kita. Perubahan dimulai dari hal kecil, dari rumah sendiri,” tutup Bupati Parwata dengan harapan besar di mata dan suara yang penuh semangat.(*)