Jakarta, warnaberita.com - Menyongsong tahun 2025, PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) menetapkan fokus strategis untuk memperkuat kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Strategi utama perusahaan menekankan konsolidasi bisnis jalan tol dan peningkatan kinerja sektor non-tol seperti air bersih dan energi terbarukan.
Menurut Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri, tantangan global menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus berkembang dengan pendekatan yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tutup Tol Bali Mandara Selama Nyepi, JBT Bentuk Satgas Siaga
"Dengan sinergi antar unit usaha dan semangat untuk terus berkontribusi bagi negeri, kami optimistis terhadap prospek jangka panjang Perusahaan," ujarnya.
Pada sektor jalan tol, NI akan mengonsolidasikan seluruh lini bisnis terkait, meliputi pengelolaan aset jalan tol (anak usaha langsung), investasi pada aset (anak usaha tidak langsung), bisnis penunjang seperti rest area, serta pengembangan dan konstruksi proyek tol baru.
Di luar sektor tol, NI juga memperkuat ekspansi di sektor penyediaan air bersih melalui PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM) dan energi terbarukan lewat PT Energi Infranusantara (EI).
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Pemudik, Ini Strategi JMTO di Seluruh Ruas Tol yang Dikelola
Tahun 2024 ditutup dengan kinerja positif, meskipun struktur laporan keuangan mengalami perubahan akibat dekonsolidasi PT Margautama Nusantara (MUN) dari laporan keuangan induk. Total aset NI meningkat 6,7% YoY menjadi Rp4,6 triliun, sementara laba bersih melonjak 240,8% menjadi Rp331 miliar, terutama dari kontribusi laba entitas asosiasi.
Dari sektor tol, MUN menyumbang Rp352 miliar, terdiri dari laba yang diserap Rp152 miliar dan penyesuaian ekuitas Rp201 miliar. Sektor energi menyumbang Rp15 miliar, dan air bersih Rp8 miliar.
Meski pendapatan konsolidasi turun 68% YoY menjadi Rp293 miliar, dan EBITDA menurun 89% YoY menjadi Rp49 miliar akibat dekonsolidasi MUN, pendapatan dari lini non-tol justru tumbuh 3% YoY, mencerminkan arah strategi yang positif.
Baca Juga: Perayaan Nyepi dan Idulfitri Berdekatan, Gibran: Perkuat Toleransi!
MUN yang tetap menjadi bagian dari grup mencatatkan pendapatan sebesar Rp728 miliar pada 2024, tumbuh 13% YoY, terutama didorong oleh peningkatan traffic dan penyesuaian tarif di Tol Pondok Aren-Serpong (BSD) dan Makassar. Laba usaha MUN naik menjadi Rp364 miliar, dan laba tahun berjalan melonjak 244% YoY menjadi Rp377 miliar.
Aksi korporasi penting pada 2024 adalah akuisisi 35% saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), yang memperkuat posisi grup di sektor jalan tol. Kampanye kreatif seperti #TolnyaMakassar juga digencarkan untuk meningkatkan loyalitas pengguna dan volume lalu lintas.(*)