Jembrana, warnaberita.com – Komitmen kuat terhadap pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ditunjukkan Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan.
Dalam masa kepemimpinannya, Kembang mengambil langkah tegas dengan menerapkan moratorium pembangunan toko modern berjejaring di wilayah Jembrana.
Tak sekadar menghentikan pembangunan baru, kebijakan ini dibarengi dengan kewajiban bagi toko modern yang sudah beroperasi untuk memberi ruang khusus bagi produk-produk UMKM lokal.
Baca Juga: Capaian 100 Hari Kerja Bang Ipat, Jembrana Kembali Salurkan Bedah Warung Harmoni
"Kita sepakat, tidak ada lagi pembangunan toko modern baru. Yang sudah ada, wajib menyediakan tempat bagi produk UMKM dan menyalurkan CSR ke masyarakat sekitar," ujar Bupati Kembang saat membuka Pelatihan Manajemen Retail dan Kurasi Produk di Aula UPTD PLUT KUMKM, Kamis (19/6).
Kebijakan ini, kata dia, merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mendorong UMKM agar naik kelas dan mampu menembus pasar ritel modern. Kembang menyebutkan, masih banyak UMKM yang menghadapi tantangan seperti keterbatasan kapasitas produksi, kendala legalitas, permodalan, hingga penyesuaian dengan standar distribusi ritel modern.
"Pelatihan ini menjadi salah satu cara menjembatani itu. Kita hadirkan langsung manajemen toko modern, sehingga pelaku UMKM bisa berdiskusi, memahami sistem, dan bersiap memenuhi standar pasar," jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Jembrana Serahkan 43 Unit Mobil Pick-Up Tahap Kedua untuk Desa Adat
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pihak penting, di antaranya perwakilan manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (pengelola Alfamart), Ketua Komisi II DPRD Jembrana I Ketut Suastika, serta Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan I Komang Agus Adinata.
Ervin Novian, pimpinan cabang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, menyambut baik langkah Bupati Jembrana. Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk membuka ruang kolaborasi bersama pelaku UMKM di daerah. "Kami siap bersinergi. Kami ingin UMKM di Jembrana tumbuh bersama kami. Pelatihan ini bukan akhir, tapi awal dari kemitraan yang saling menguntungkan," ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Jembrana Tinjau Lokasi Bencana, Pastikan Penanganan Cepat dan Tepat
Dengan pendekatan yang progresif ini, Pemerintah Kabupaten Jembrana berharap UMKM tidak hanya menjadi penonton di tanah sendiri, tetapi mampu bersaing dan mendapat tempat di pusat-pusat belanja modern. Upaya ini menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan daerah bisa berdampak langsung terhadap keberlangsungan ekonomi lokal yang lebih berkeadilan.(*)