Jakarta, warnaberita.com - Libur panjang Idulfitri 1446H dan Nyepi Tahun Baru Saka 1947, diprediksi membuat lonjakan pemudik di ruas tol.
PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) sebagai salah satu pengelola ruas tol menyiapkan berbagai langkah strategis dalam pengoperasian untuk meminimalkan penumpukan volume kendaraan saat mudik lebaran.
Direktur Utama PT JMTO, Yoga Tri Anggoro, menyampaikan bahwa seluruh jajaran siap memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jalan tol.
Baca Juga: Libur Lebaran Tiba, Ini Tips Cari Kendaraan Sesuai Kebutuhan Kalian
“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan pengoperasian jalan tol, dengan mengedepankan keselamatan, kelancaran lalu lintas, serta pemanfaatan teknologi yang tepat guna. Dengan koordinasi lintas instansi serta dukungan seluruh petugas operasional di lapangan, kami optimistis perjalanan mudik dan balik Idulfitri tahun ini dapat berjalan aman dan nyaman,” ujar Yoga.
Sebagai bagian dari Jasa Marga Group, JMTO bertanggung jawab atas pengoperasian lebih dari 39 ruas tol di Indonesia.
Berdasarkan proyeksi, lanjutnya, akan terjadi peningkatan signifikan volume lalu lintas pada periode libur panjang Idulfitri, baik saat arus mudik maupun arus balik.
Baca Juga: Pelopor Produksi Toksin Halal, Pusat Biofarmasi Mutakhir Rampung Dibangun
Ia mengatakan pihaknya melakukan pemetaan intensif terhadap titik-titik rawan kepadatan di berbagai ruas tol, serta menyiapkan strategi operasional yang terukur, prediktif dan adaptif untuk mengantisipasi potensi lonjakan kendaraan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa JMTO telah menyiapkan sistem pemantauan lalu lintas yang bersifat prediktif untuk mencegah terjadinya kepadatan di titik-titik rawan.
"Kami telah menambah titik-titik counting untuk memantau lalu lintas kedatangan sebelum terjadi kepadatan. Hal ini memungkinkan kami untuk segera melakukan rekomendasi rekayasa lalu lintas seperti contra flow, one way, maupun pengalihan arus apabila dibutuhkan. Dengan sistem ini, kami berharap kepadatan dapat dicegah sejak dini," ujar Yoga.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sebut Pemimpin Dunia Ingin Pelajari Program MBG
Sebagai bagian dari pengelolaan operasional jalan tol, JMTO mendukung penerapan rekayasa lalu lintas seperti contra flow, one way, pembatasan kendaraan angkutan barang, dan ganjil-genap yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) oleh pemerintah dan instansi terkait.
Selain itu, langkah-langkah pengamanan dan pemantauan lalu lintas ditingkatkan guna mempercepat respons terhadap potensi gangguan, sekaligus menjaga keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
JMTO juga telah melakukan penambahan 738 personel on call, 668 mobile reader untuk transaksi di gerbang tol, 144 titik top up uang elektronik, serta distribusi 39.375 kartu uang elektronik.
Selain itu, tersedia 57 unit layanan derek, 5 unit mobile crane, 7 unit motor & mobile storing, serta penyediaan 205 unit pompa dan 14 titik Early Warning System (EWS) untuk mendukung kesiapan operasional selama periode mudik dan balik.
Dalam mendukung kelancaran transaksi di gerbang tol serta kelangsungan layanan operasional lainnya, JMTO juga meningkatkan pemanfaatan teknologi seperti sistem deteksi dini, peringatan dini genangan, dan informasi cuaca real-time melalui kerja sama dengan BMKG yang ditampilkan di papan Dynamic Message Sign (DMS). (*)
