Jakarta, warnaberita.com – Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, menegaskan pentingnya transformasi peran perguruan tinggi dalam pembangunan nasional.
Hal ini ia sampaikan dalam audiensi bersama Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), belum lama ini.
Menurut Brian, peran dosen dan kampus harus semakin berdampak, tidak hanya dalam aspek pengajaran, tetapi juga dalam pengembangan riset dan kontribusi terhadap solusi persoalan daerah.
Baca Juga: HK Percepat Pembangunan Pelabuhan Anggrek
“Kami ingin mendorong agar kampus tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan inovasi,” tegas Brian.
Mendiktisaintek juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus, pemerintah daerah, industri, serta masyarakat.
Mendiktisaintek berharap perguruan tinggi di Indonesia bisa bergandengan tangan dengan pemerintah daerah untuk mendorong kemajuan daerah secara nyata.
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Ada di Level Terendah Sejak Pandemi COVID-19
“Kampus bisa menjadi tempat kajian yang menghasilkan solusi, sekaligus memperkuat jejaring kerja sama,” tambah Brian.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum ADI, M. Ali Berawi, menyampaikan bahwa untuk menggapai Indonesia Emas 2045, diperlukan SDM unggul yang dilahirkan dari sistem pendidikan tinggi yang berkualitas.
Ia menyoroti perlunya keterampilan seperti analytical thinking, creative thinking, collaboration, dan communication ke dalam kurikulum.
Baca Juga: Naik Kelas, RSUD Kolaka Timur Fokus Tangani Penyakit Mematikan
Ali juga mengusulkan agar ke depan muncul konsep entrepreneur university yang melengkapi universitas riset dan pengajaran.
“Selain research university dan teaching university, diharapkan ada entrepreneur university agar dapat mencetak enterpreneurship,” kata Ali.
Menanggapi hal tersebut, Mendiktisaintek menyampaikan bahwa Kemdiktisaintek tengah mendorong peningkatan kapasitas dosen, termasuk memudahkan para dosen agar melajutkan studi lanjut ke jenjang doktoral.
Baca Juga: Cegah Kebocoran Pajak, Pemkab Badung Sidak Kos-kosan WNA di Kuta Utara
Mendiktisaintek juga menekankan pentingnya kolaborasi riset antarkampus.
“Kami ingin agar peralatan penelitian yang bisa digunakan secara kolaboratif. Jadi, kampus tidak harus membeli semuanya sendiri, tapi bisa digunakan bersama kampus lain agar terjadi kolaborasi antarkampus,” pungkas Brian. (*)