PMI Manufaktur Indonesia Ada di Level Terendah Sejak Pandemi COVID-19

Oleh Ragata KalyaMonday, 5th May 2025 | 18:07 WIB
PMI Manufaktur Indonesia Ada di Level Terendah Sejak Pandemi COVID-19
Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana. (DPR RI)

Jakarta, warnaberita.com - Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada April 2025 berada di level kontraksi 46,7 atau terendah sejak masa pandemi COVID-19.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana menyatakan keprihatinannya.

Ia sekaligus memberikan dukungan terhadap langkah-langkah strategis yang telah dan akan diambil oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam menghadapi tekanan tersebut.

Baca Juga: Perluas Akses Layanan Kesehatan, Pemerintah Bangun RSUD Buton Tengah

"Penurunan ini merupakan cerminan nyata dari dampak kebijakan proteksionis global, terutama tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, serta banjir produk impor dari negara-negara yang mencari pasar alternatif. Situasi ini tidak hanya mengganggu daya saing industri nasional, tetapi juga mengancam ketahanan struktur industri dalam negeri," ujar Ilham.

Ilham menekankan bahwa tantangan yang dihadapi sektor manufaktur saat ini memerlukan respons terintegrasi antar-kementerian dan dukungan lintas sektor. Sebagai Anggota Komisi VII DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perindustrian, Ilham mendorong agar kebijakan industri diarahkan pada penguatan struktur manufaktur nasional secara menyeluruh. 

“Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa sekitar 80 persen produk manufaktur Indonesia diserap oleh pasar domestik. Ini menandakan pentingnya perlindungan terhadap pasar dalam negeri agar tidak dibanjiri oleh produk impor yang tidak terkendali,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Baca Juga: Ratusan RS Pemerintah Bakal Dilengkapi Alkes Canggih

Menurutnya, langkah Kemenperin yang secara aktif merespons kekhawatiran pelaku industri, termasuk melalui diplomasi perdagangan dengan mitra internasional dan upaya memperkuat kebijakan substitusi impor, perlu mendapat dukungan penuh. “Kami di DPR RI siap mengawal arah kebijakan yang pro-industri dan memastikan kebijakan fiskal, tarif, hingga investasi berpihak pada penguatan industri dalam negeri,” jelas Ilham.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memitigasi efek domino dari tekanan global ini. “Kondisi wait and see dari pelaku industri bukanlah situasi yang bisa dibiarkan terlalu lama. Harus ada kepastian kebijakan, perlindungan yang konkret, dan dorongan optimisme dari pemerintah agar pelaku usaha kembali percaya diri untuk ekspansi, bukan justru melakukan efisiensi berlebihan hingga mengurangi tenaga kerja,” tegasnya.

Mengacu pada hasil Rapat Kerja antara Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian pada 2 Mei 2025, Ilham mencatat bahwa negara-negara seperti Filipina dan Tiongkok mampu menjaga daya ekspansinya dengan mengedepankan kebijakan protektif terhadap pasar domestik. "Indonesia harus belajar dari negara-negara tersebut dan segera menyelaraskan kebijakan industrinya agar tidak menjadi sasaran pelimpahan barang-barang asing,” tambahnya.

Baca Juga: Dialog dengan Aliansi BEM, Menteri Brian Minta Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi

Sebagai penutup, Ilham menyampaikan bahwa pemulihan sektor manufaktur merupakan ujian bagi komitmen bangsa terhadap kemandirian ekonomi. “Saya mengajak semua pihak – eksekutif, legislatif, pelaku usaha, dan masyarakat – untuk menyadari bahwa kekuatan ekonomi nasional hanya bisa dibangun dengan fondasi industri yang tangguh di negeri sendiri," katanya. (*)

Terkini

Perkuat Kolaborasi, Dubes Iran Bertemu Mendiktisaintek
Perkuat Kolaborasi, Dubes Iran Bertemu Mendiktisaintek
PENDIDIKAN | in 6 hours
Klinik Kesehatan Haji Indonesia Siap Layani Jemaah
Klinik Kesehatan Haji Indonesia Siap Layani Jemaah
INTERNASIONAL | in 5 hours
Kemenkes Mulai Berikan Insentif bagi PPDS Berbasis Universitas
Kemenkes Mulai Berikan Insentif bagi PPDS Berbasis Universitas
KESEHATAN | in 4 hours
Cegah Kebocoran Pajak, Pemkab Badung Sidak Kos-kosan WNA di Kuta Utara
Cegah Kebocoran Pajak, Pemkab Badung Sidak Kos-kosan WNA di Kuta Utara
BADUNG | in 4 hours
Naik Kelas, RSUD Kolaka Timur Fokus Tangani Penyakit Mematikan
Naik Kelas, RSUD Kolaka Timur Fokus Tangani Penyakit Mematikan
KESEHATAN | in 3 hours
PMI Manufaktur Indonesia Ada di Level Terendah Sejak Pandemi COVID-19
PMI Manufaktur Indonesia Ada di Level Terendah Sejak Pandemi COVID-19
EKONOMI | in 2 hours
Prabowo Sebut Indonesia akan Bangun Perkampungan di Arab Saudi
Prabowo Sebut Indonesia akan Bangun Perkampungan di Arab Saudi
NASIONAL | in an hour
Transformasi Digital Bantu Atasi Dampak Perubahan Iklim
Transformasi Digital Bantu Atasi Dampak Perubahan Iklim
NASIONAL | in a minute
Bandara Soekarno-Hatta Dilengkapi Terminal Khusus Haji dan Umrah, Segini Daya Tampungnya
Bandara Soekarno-Hatta Dilengkapi Terminal Khusus Haji dan Umrah, Segini Daya Tampungnya
NASIONAL | an hour ago
IFSC Minta Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Panjat Tebing 2025
IFSC Minta Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Panjat Tebing 2025
OLAHRAGA | 2 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita