Madinah, warnaberita.com - Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu komponen krusial dalam penyelenggaraan kesehatan jemaah haji, mencakup pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, serta pelayanan farmasi klinik yang mendukung keberhasilan ibadah para jemaah.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih, menegaskan pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan mempertimbangkan kuota jemaah dan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
“Tahun ini ada 221 ribu jemaah yang diberangkatkan. Maka, pengadaan perbekalan kesehatan dihitung berdasarkan metode perencanaan kombinasi, yaitu pola konsumsi dan riwayat epidemiologi penyakit jemaah di tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan sisa stok tahun lalu,” ujar Agusdini, yang akrab disapa Dini, saat meninjau pelayanan di KKHI Madinah, belum lama ini.
Baca Juga: Menko AHY Ungkap 4 Prioritas Pembangunan Nasional
Dini juga memastikan bahwa seluruh obat dan perbekalan kesehatan yang disiapkan pemerintah telah terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya, sehingga jemaah tidak perlu merasa khawatir.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya edukasi kesehatan oleh para petugas, khususnya dalam pelayanan kefarmasian klinik.
Salah satu bentuk edukasi yang diusung adalah melalui Gerakan Mosaik Bosku, yang bertujuan meningkatkan kesadaran jemaah dalam menjaga kesehatan selama beribadah.
Baca Juga: Pergerakan Wisatawan Ditingkatkan lewat Bengawan Solo Travel Mart 2025
Gerakan Mosaik Bosku terdiri atas:
– Mosaik (Minum Oralit Setiap Hari agar Ibadah Khusyuk), untuk menjaga kecukupan cairan dan elektrolit serta mencegah dehidrasi.
– Bosku (Bawa Obat di Saku), untuk memastikan konsumsi obat rutin, terutama bagi jemaah dengan penyakit kronis, agar tetap stabil saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Baca Juga: Bupati Adi Arnawa Tinjau Tempat Melasti di Desa Adat Abiansemal, Dukung Perluasan Areal
Gerakan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Kementerian Kesehatan dalam menjaga kebugaran jemaah dan mendukung kekhusyukan ibadah mereka selama di Tanah Suci. (*)