Seoul, warnaberita.com - Lebih dari 480 anak di Korea Selatan diajak mengenal Indonesia melalui aktivitas budaya dan edukatif yang digelar oleh KBRI Seoul dalam perayaan Hari Anak Nasional di National Folk Museum of Korea (NFMK).
Dalam kegiatan bertema “A Train Trip Around the World,” booth Indonesia menghadirkan berbagai aktivitas interaktif seperti mewarnai ecobag bergambar hewan khas Indonesia bermotif batik, bermain angklung dan congklak, serta mengikuti permainan tradisional “Ular Naga Panjang.”
Acara ini disambut antusias oleh lebih dari 27.000 pengunjung selama dua hari penyelenggaraan.
Baca Juga: Konferensi PUIC Digelar, Ini Bahasannya
“Partisipasi KBRI Seoul tahun ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Korea, khususnya anak-anak, melalui cara yang menyenangkan dan mendidik,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika, saat berdialog dengan Direktur NFMK, Jang Sang-Hoon.
Booth Indonesia menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi, dengan aktivitas utama mewarnai tas kain bergambar Komodo, Cenderawasih, dan Orangutan yang dihias dengan motif batik Kawung, Mega Mendung, dan Parang.
Sebelum mewarnai, anak-anak diberikan penjelasan mengenai filosofi batik dan karakteristik hewan-hewan tersebut. Setelah selesai, mereka menikmati berbagai jajanan khas Indonesia yang saat ini sudah mudah ditemukan di Korea.
Baca Juga: Hadiri AMRI ke-17, Indonesia Ajak Lindungi Anak di Ruang Digital
Pada hari kedua, Indonesia mendapat kesempatan khusus untuk memperkenalkan permainan “Ular Naga Panjang”, yang melibatkan 30 anak peserta.
Mereka dibagi dalam tim biru dan merah, masing-masing mengenakan armband batik produksi butik Halo Bali di Busan, yang kemudian dapat dibawa pulang sebagai suvenir.
Booth juga dilengkapi photobooth dengan kostum tradisional dari Jawa, Kalimantan, dan Sumatra, serta sesi bermain alat musik angklung dan permainan congklak.
Baca Juga: Menko AHY Ungkap 4 Prioritas Pembangunan Nasional
KBRI Seoul turut melibatkan guru-guru Program BIPA dan perwakilan mahasiswa Indonesia di Korea (Perpika) dalam memandu kegiatan.
Partisipasi Indonesia dalam kegiatan ini merupakan satu-satunya dari kawasan Asia Tenggara, bersama 12 negara lain seperti Meksiko, Tiongkok, Peru, Ceko, Kolombia, India, Jepang, Italia, Spanyol, Hungaria, Prancis, dan Jerman.
Acara ini menjadi sarana efektif diplomasi budaya Indonesia, sekaligus memperluas pemahaman anak-anak Korea terhadap keragaman budaya dunia. “Sangat menarik!” tulis salah satu peserta kecil dalam kolom komentar setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan di booth Indonesia. (*)