Jakarta, warnaberita.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menyelenggarakan Webinar Interaktif Ruang Bincang Karakter (BK) bertajuk “Mental Sehat, Prestasi Melesat! dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” pada Rabu, 21 Mei 2025.
Webinar ini diikuti oleh murid dan guru dari seluruh Indonesia melalui Zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube dan Instagram Cerdas Berkarakter Kemendikdasmen RI bersama psikolog hebat Samanta Elsener, Psikolog dari PP HIMPSI dan dipandu oleh moderator yang berperan sebagai Guru BK, Pebi Sukamdani, dari Pusat Penguatan Karakter.
Dalam sesi utama Ruang BK, Samanta menjelaskan bahwa reaksi stres menjelang ujian adalah hal yang normal, namun perlu disikapi secara bijak.
Baca Juga: Legislator Sebut Driver Ojol Dibebani Biaya Berlapis, Penghasilan Makin Tertekan
Ia menyampaikan bahwa salah satu kunci utama dalam menghadapi ujian adalah mengenali emosi, menerima rasa cemas, lalu mencari strategi konkret untuk mengelolanya.
“Kita perlu mengenali penyebab rasa cemas yang muncul. Jika rasa cemas tersebut timbul karena akan menghadapi ujian, takut gagal, atau hal-hal lainnya, maka adik-adik perlu melakukan relaksasi untuk menenangkan diri. Relaksasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti olahraga ringan, pengaturan napas, tidur lebih awal, atau membaca buku yang menyenangkan. Cara-cara ini dapat membantu mengurangi rasa cemas yang dirasakan,” papar Samanta.
Sebagai langkah nyata dalam menyiapkan peserta didik menghadapi Ujian Akhir Semester dengan memperhatikan kesehatan mental, puspeka menyelenggarakan webinar tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya murid, mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Akselarasi Pembagian Kartu Nusuk Terus Berjalan
Melalui diskusi interaktif dan sesi tanya jawab, peserta diharapkan mampu mengenali kondisi mentalnya, membangun kebiasaan positif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya potensi diri secara optimal.
Menjelang masa ujian, banyak siswa mengalami kecemasan yang tak terlihat.
Tekanan akademik, harapan orang tua, serta persaingan nilai sering kali menjadi beban emosional yang berat.
Baca Juga: Buka Konkab PGRI Badung XXIII, Ini Kata Bupati Adi Arnawa
Dalam situasi seperti ini, hadirnya Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, yang luncurkan Kemendikdasmen menjadi sebuah pendekatan sederhana namun berdampak besar dalam membangun kesehatan mental yang kokoh di kalangan pelajar.
Samanta juga menegaskan bahwa dalam ilmu Psikolog juga punya suatu tips untuk menjalani hidup yang sehat mental.
“Kenapa sih harus bangun pagi? Karena bangun pagi ternyata bisa jauh lebih produktif, kreatif, dengan harapan kita sudah aktif sepanjang hari, malamnya tidur lebih cepat,” ucap Samanta.
Baca Juga: ASEAN Perlu Bentuk Kerangka Legislasi Bersama Lawan Narkoba
Dijelaskan pula, tidur yang lebih cepat membuat tubuh bisa meregenerasi sel. "Kemudian ada cairan-cairan pembersih otak yang memang terjadinya di periode pukul 10 malam hingga pukul 2 atau 3 pagi, sehingga pada saat bangun pagi terasa lebih segar kembali,” lanjutnya.
Dalam konteks ujian sekolah, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi semacam “perisai karakter” yang melindungi siswa dari tekanan berlebihan.
Baca Juga: Ribuan PPPK Kota Denpasar Siap Dilantik pada Hari Lahir Pancasila
Mereka tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga belajar bagaimana mencintai proses, mengenali batas diri, dan tetap sehat dalam menjalani tantangan akademik. (*)