Mangupura, warnaberita.com - Hari pertama penyelenggaraan IFSC World Cup Bali 2025 menjadi momentum penting bagi kontingen Indonesia untuk tampil maksimal di hadapan publik sendiri.
Bertempat di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, gelaran kejuaraan panjat tebing dunia ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 2 hingga 4 Mei 2025.
Sebagai tuan rumah, Indonesia menurunkan total 31 atlet yang terbagi dalam berbagai kategori. Terdapat 10 atlet pada disiplin speed putra, sembilan atlet speed putri, serta masing-masing enam atlet di kategori lead putra dan putri. Jumlah tersebut merupakan kuota maksimal yang diberikan kepada tuan rumah dalam kejuaraan internasional yang diselenggarakan oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC).
Baca Juga: Bali Cocok Kembangkan Olahraga Pelayaran
Manajer Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia, Ichal Umarela, menyebutkan bahwa cuaca panas di Pulau Peninsula menjadi salah satu keuntungan tersendiri bagi para atlet Indonesia. Ia membandingkan kondisi tersebut dengan pengalaman para atlet saat berlaga di Madrid, di mana suhu saat itu hanya mencapai delapan derajat Celsius dan cukup menyulitkan performa atlet Indonesia.
“Cuaca itu sangat berpengaruh. Kemarin di Madrid, atlet speed bermain pada suhu delapan derajat dan itu sangat memengaruhi performa mereka. Di Bali, kami berharap cuaca tropis bisa menjadi keunggulan kami sebagai tuan rumah,” ujarnya, Jumat (2/5).
Kendati demikian, Ichal menegaskan bahwa kontingen Merah Putih tetap harus waspada terhadap kekuatan tim dari negara-negara unggulan seperti China, Jepang, Polandia, dan Austria. Negara-negara tersebut dikenal memiliki atlet-atlet panjat tebing papan atas dunia yang kerap mendominasi podium.
Baca Juga: H&M Move Luncurkan Koleksi Olahraga Raket, Padukan Desain Ikonik dengan Material Berkualitas Tinggi
“Kami berusaha maksimal supaya bisa menjaga jarak (waktu) dengan atlet level top lainnya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh atlet Indonesia dalam kondisi teknis, fisik, dan mental yang baik. Meski ada beberapa yang masih menjalani pemulihan dari cedera ringan, hal itu tidak mengganggu kesiapan mereka untuk bersaing.
Target tinggi pun dipasang, khususnya di nomor speed, menyusul prestasi gemilang Veddriq Leonardo yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris. Sementara untuk disiplin lead, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menargetkan kenaikan peringkat dunia dari posisi ketiga menjadi kedua.
Baca Juga: Berolahraga Sambil Dengar Musik, Gunakan Earbuds Nirkabel OpenFit 2
“Mudah-mudahan satu dua tahun ke depan bisa tembus level top sebelum Olimpiade Los Angeles,” harap Ichal.
IFSC World Cup Bali 2025 diikuti oleh 221 atlet dari 32 negara, menjadikannya salah satu seri Piala Dunia panjat tebing dengan jumlah peserta terbanyak tahun ini. Babak kualifikasi telah dimulai sejak Jumat pagi, dengan para atlet memperlihatkan kemampuan terbaik mereka di arena outdoor yang menantang.(*)