Bangli, warnaberita.com – Pemerintah Kabupaten Bangli terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari upaya nasional mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli, Drs. I Dewa Bagus Riana Putra, M.Si., selaku Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program MBG, memimpin rapat monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan program tersebut pada Jumat (31/10/25) di Rumah Makan The Uma.
Pertemuan ini bertujuan memastikan seluruh kegiatan dalam Program MBG di Bangli berjalan sesuai standar gizi, sanitasi, serta keamanan pangan yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Melalui evaluasi berkala, diharapkan pelaksanaan program tidak hanya memberi manfaat langsung bagi anak-anak sekolah, tetapi juga kelompok masyarakat rentan lainnya.
Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Bangli, Ni Komang Satya Ayuta Pramiyogi, menjelaskan bahwa fokus utama mereka adalah memastikan pemberian makanan bergizi gratis bagi siswa sekolah dan kelompok 3B (Bumil, Busui, Balita) berjalan optimal.
“Inti dari rencana kerja kami adalah menjamin seluruh operasional harian berjalan lancar, mulai dari proses produksi hingga distribusi, sambil memastikan standar kualitas bahan baku, makanan, pelayanan, dan sanitasi terpenuhi,” ujar Ni Komang Satya.
Ia menambahkan, penyusunan menu dilakukan secara ketat oleh ahli gizi dan juru masak, dengan mempertimbangkan kebutuhan gizi anak serta ketersediaan pangan lokal. Proses ini juga melibatkan koordinasi aktif dengan Puskesmas dan pihak sekolah untuk menjamin distribusi makanan berjalan tepat sasaran.
Selain itu, mekanisme akuntabilitas program dijalankan melalui pelaporan harian dan mingguan ke Badan Gizi Nasional. Tim juga melakukan kunjungan lapangan secara rutin untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, dr. I Nyoman Arsana, M.Kes., selaku Sekretaris Satgas MBG, menyampaikan bahwa hasil pengawasan menunjukkan menu yang disajikan aman, sehat, dan sesuai kebutuhan gizi anak.
“Kami telah memastikan seluruh bahan pangan yang digunakan memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi. Hasil pemantauan menunjukkan menu yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga sesuai selera anak-anak,” ujar dr. Arsana.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti kebutuhan mendesak pembangunan 18 unit SPPG atau dapur umum baru di Bangli. Saat ini, baru tersedia 10 unit yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Bangli, Tembuku, dan Susut. Sementara itu, Kecamatan Kintamani masih belum memiliki satu pun unit SPPG yang beroperasi.
Pemerintah Kabupaten Bangli menargetkan pembangunan fasilitas baru ini dapat segera terealisasi untuk memperluas jangkauan pelayanan gizi. Dengan demikian, seluruh anak dan kelompok rentan di Bangli dapat menikmati manfaat program makan bergizi secara merata.(*)
