Denpasar, warnaberita.com - Gubernur Bali Wayan Koster menerangkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali bukan mengusung konsep agama.
Menurut Koster visi ini ditujukan untuk menjaga alam, budaya, manusia di Bali tanpa memandang suku dan agama.
"Nangun Sat Kerthi Loka Bali ini bukan konsep agama, ini konsep budaya, ini konsep kearifan lokal yang memuliakan alam, manusia, dan kebudayaan, alam beserta isinya, semuanya," ungkap Koster saat menyampaikan pidato dalam acara halal bihalal MUI Provinsi Bali, Sabtu (19/4).
Baca Juga: Tiga Proyek Besar Gubernur Koster di Buleleng Berlanjut
Tak berhenti disitu, Koster juga meminta masyarakat untuk mengusung rasa toleransi terhadap sesama.
"Jadi ini tanggung jawab kita semua. Kan semua ini alam yang terbersih. Semuanya harmonis, hidup manusianya juga berjalan dengan bagus, apapun agamanya, apapun golongannya, dari mana pun juga. Semua yang ada di Bali ini, nantinya di Bali apalagi, itu kita harus kompak semua," ungkapnya.
Lebih lanjut, Koster mengimbau seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam menjaga alam Bali. "Jangan rusak Bali ini, kalau Bali rusak rugi kita. Jadi Bali tidak saja milik kita, miliknya Indonesia bahkan milik dunia," jelasnya seraya menyebutkan semua agama mengajarkan dengan nilai-nilai yang baik, penuh harmoni toleransi.
Baca Juga: Ny. Putri Koster : Sampah Adalah Tanggung Jawab Bersama
"Semua begitu ajarin yang gak ada (tidak baik) Semuanya ajarin baik -baik. Ini yang harus kita jalankan di Bali," tegasnya.
Karena itu, Gubernur dua periode ini mengajak semua masyarakat turut menjaga Bali. "Karena kita hidup disini, menghirup udara disini, mencari rezeki di sini, tanggung jawab bersama untuk menjaga Balinya agar, supaya ekonominya kemudian memberikan berkah bagi kita semua," katanya.(*)