Buleleng, warnaberita.com – Seleksi tahap kedua Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Buleleng resmi dimulai pada 4 Mei 2025.
Seleksi dijadwalkan berlangsung hingga 10 Mei 2025. Sebanyak 2.578 peserta mengikuti seleksi ini dengan antusias, berharap menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintahan Kabupaten Buleleng.
Pelaksanaan seleksi yang digelar di beberapa titik lokasi ujian berlangsung lancar dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Hari pertama seleksi diwarnai dengan kehadiran sejumlah pejabat penting, seperti Bupati Buleleng, Ketua DPRD, Kepala Kantor Regional X BKN, Sekretaris Daerah, serta unsur pengawas dari BKPSDM, Inspektorat, Polres, Kejaksaan, dan Ombudsman.
Baca Juga: Belasan Ton Sampah Tak Masuk TPA, DLH Buleleng Tukar Sampah dengan Buah-buahan
Plt. Kepala BKPSDM Buleleng, Nyoman Wisandika, saat melakukan pemantauan langsung pada hari ketiga seleksi, Selasa (6/5), menyatakan bahwa seluruh tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia juga memberikan apresiasi atas kerja sama lintas instansi dan semangat para peserta.
“Kami pastikan proses seleksi berjalan objektif, transparan, dan akuntabel. Terima kasih atas dukungan semua pihak,” ujar Wisandika.
Namun demikian, beberapa peserta dinyatakan gugur karena tidak hadir, baik karena mengundurkan diri maupun datang terlambat lebih dari 30 menit, sebagaimana telah diatur dalam ketentuan seleksi. Panitia seleksi terus berkoordinasi dengan unit kepegawaian SKPD untuk memastikan informasi sampai kepada seluruh peserta secara menyeluruh dan tepat waktu.
Baca Juga: Pemkab Buleleng Usulkan Penetapan Penyerahan SK PPPK Dimajukan, Ini Tanggalnya!
Bagi peserta yang berhalangan hadir karena alasan medis, panitia telah menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan BKN untuk kemungkinan pelaksanaan ujian susulan, dengan syarat membawa bukti yang sah. Dinas Dukcapil juga turut disiagakan untuk menangani kendala teknis, khususnya terkait Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Wisandika kembali menekankan pentingnya kedisiplinan dan kesiapan peserta. “Keberhasilan sangat bergantung pada usaha dan kesiapan masing-masing. Jangan sampai terlambat, karena konsekuensinya berat,” tegasnya.
Ia berharap seleksi ini dapat menghasilkan SDM unggul yang mampu membawa perubahan positif bagi Buleleng. Di antara ribuan peserta, kisah inspiratif datang dari Nyoman Suaryana, seorang pegawai non-ASN yang telah 18 tahun mengabdi sebagai penjaga bendungan di Kecamatan Gerokgak. Suaryana mengikuti seleksi ini dengan penuh harapan untuk bisa meraih status ASN melalui jalur P3K.
Baca Juga: Pasca Hari Raya Galungan, ASN Buleleng Bersih-bersih di Empat Pasar Tradisional
“Saya optimis bisa lulus. Dengan pengalaman yang saya miliki, saya yakin bisa memberikan kontribusi terbaik,” ungkap Suaryana usai menyelesaikan tesnya.
Sejak 2007, ia bertugas menjaga Bendungan Poh Asem. Untuk mengikuti seleksi ini, ia telah mempersiapkan diri secara matang, baik dari sisi administrasi, pengetahuan, hingga kesiapan mental dan spiritual. “Ini bukan sekadar ujian, tapi peluang untuk mengubah masa depan saya dan keluarga,” pungkasnya penuh harap.(*)