Janger Kolok Bengkala, Wujud Kesetaraan Warga Disabiltas di Ruang Kesenian

Oleh Sedana PutraFriday, 11th April 2025 | 10:10 WIB
Janger Kolok Bengkala, Wujud Kesetaraan Warga Disabiltas di Ruang Kesenian
Janger Kolok ini tetap lestari dengan selalu diberikan kesempatan tampil di setiap pertunjukan kesenian.(Humas Buleleng)

Buleleng, warnaberita.com - Janger Kolok merupakan kekhasan seni budaya Buleleng yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan.

Tarian pergaulan yang dilakoni oleh penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara dipentaskan oleh 10 penari diiringi alat tabuh kendangan dan cengceng ini  dengan membawakan cerita tentang Arjuna Wiwaha menggunakan bahasa isyarat yang berasal dari Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan yang sering dipentaskan pada event-event besar.

I Kadek Sriparjana selaku koordinator sekeha Janger Kolok mengatakan, Janger Kolok yang dirintis oleh almarhum Wayan Nedeng pada tahun 1969 merupakan gabungan tari Janger dan seni bela diri serta mengadopsi cerita Kekawin Arjuna Wiwaha.

Baca Juga: Bupati Buleleng Melayat ke Rumah WNI Korban Kecelakaan di AS

"Janger ini dibawakan oleh masyarakat penyandang disabilitas bisu tuli atau kolok dengan tujuan memberdayakan masyarakat kolok untuk berkesenian sehingga setara dengan masyarakat normal," ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan oleh Sriparjana yang juga staf Pemdes Desa Bengkala ini, agar terus terjaga keberadaan Janger Kolok ini secara kontinu terus mengadakan latihan seminggu sekali untuk melatih kekompakan sebagai persiapan jika sewaktu-waktu dipanggil untuk tampil oleh wisatawan.

"Kami punya KEM tersendiri sebagai tempat latihan yaitu diwantilan kawasan ekonomi masyarakat bantuan dari PT. Pertamina," jelasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, Buleleng Dorong Digitalisasi Koperasi

Pihaknya memaklumi bahwasannya populasi masyarakat yang tuna wicara dan tuna rungu tahun ke tahun terus berkurang di Desa Bengkala, namun pihaknya terus berupaya melestarikan seni tradisi ini.

"Dulu populasinya masyarakat kolok sekitar 45 orang dan sekarang cuma 35 orang dan untuk menjadi anggota tidak bisa kita paksakan, harus yang bener-bener mau ikut selain itu tergantung mood bersangkutan. Jumlah anggota dulu 16 orang sekarang 12 orang dan regenerasi tetap kita lakukan," ungkapnya.

Dirinya berharap Janger Kolok ini tetap lestari dengan selalu diberikan kesempatan tampil di setiap pertunjukan kesenian, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta maupun agenda wisatawan.

Baca Juga: Mantap! Cuti Bersama Disdukcapil Buleleng Tetap Layani Masyarakat

"Terimakasih atas kesempatan tampil yang diberikan oleh bapak Bupati Buleleng dan Pemerintah Desa Bengkala kemarin diberi panggung untuk tampil di RTH Bung Karno saat HUT ke 421 Kota Singaraja. kesempatan itu merupakan hal yang luar biasa agar eksistensi Janger Kolok terus terjaga,"pungkasnya.(*)

Terkini

Diskon Tiket dan Tarif Tol Upaya Tingkatkan Mobilitas Wisnus
Diskon Tiket dan Tarif Tol Upaya Tingkatkan Mobilitas Wisnus
PELESIR | in 7 hours
Ciptakan Suasana Santai untuk Ruang Kerja Artistik, Simak Tips Ini
Ciptakan Suasana Santai untuk Ruang Kerja Artistik, Simak Tips Ini
PROPERTI | in 5 hours
Ekosistem Terintegrasi, Sektor IHT Berkontribusi Signfikan Bagi Ekonomi
Ekosistem Terintegrasi, Sektor IHT Berkontribusi Signfikan Bagi Ekonomi
EKONOMI | in 4 hours
Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinkronisasi untuk Majukan UMKM
Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinkronisasi untuk Majukan UMKM
MIKRO | in 3 hours
Teknologi Digital Makin Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Teknologi Digital Makin Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
TEKNOLOGI | in 2 hours
Entrepreneur Hub Terpadu Perkuat Ekosistem Kewirausahaan, Begini Penegasan Menteri UMKM
Entrepreneur Hub Terpadu Perkuat Ekosistem Kewirausahaan, Begini Penegasan Menteri UMKM
MIKRO | in an hour
Dorong Akses Pembiayaan Inklusif bagi UMKM , Ini yang Dilakukan Kementerian UMKM bersama SMBC Indonesia
Dorong Akses Pembiayaan Inklusif bagi UMKM , Ini yang Dilakukan Kementerian UMKM bersama SMBC Indonesia
MIKRO | 12 minutes ago
Lima Hari Hilang di Ladang, Kakek 79 Tahun Ditemukan Meninggal
Lima Hari Hilang di Ladang, Kakek 79 Tahun Ditemukan Meninggal
JEMBRANA | an hour ago
Tampil di IFW 2025, Pendopo Persembahkan Langgam Urban
Tampil di IFW 2025, Pendopo Persembahkan Langgam Urban
HIBURAN | an hour ago
Kemdiktisaintek Luncurkan PDDI, Target 5.000 Penerima
Kemdiktisaintek Luncurkan PDDI, Target 5.000 Penerima
PENDIDIKAN | 2 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita