Buleleng, warnaberita.com - Turyapada Tower, menara ikonik yang berdiri megah di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, resmi dibuka untuk kunjungan umum dengan sistem terbatas.
Setelah melalui tahap soft launching pada 27 Desember 2024, tower yang menjadi simbol transformasi digital Bali ini kini memasuki fase pemanfaatan bertahap.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Aplikasi Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, I Gede Agus Arjawa Tangkas, mengatakan Turyapada Tower dirancang sebagai menara komunikasi terpadu untuk layanan TV digital, radio, dan jaringan seluler.
Baca Juga: Bupati Buleleng Melayat ke Rumah WNI Korban Kecelakaan di AS
Namun tidak hanya itu, menara setinggi 10 lantai ini juga menghadirkan berbagai fasilitas rekreasi dan edukasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Di lantai 1 terdapat ruang dapur dan ruang pertemuan, lantai 2 menghadirkan ballroom, serta lantai 3 difungsikan sebagai ruang transmisi. Lantai 4 memiliki kafetaria dan ruang tunggu, sementara lantai 5 dilengkapi dengan wahana jembatan kaca yang menantang adrenalin.
Lantai 6 menyediakan restoran, diikuti dengan anjungan pandang di lantai 7, restoran putar di lantai 8, skywalk di lantai 9, dan planetarium yang berada di puncak menara pada lantai 10.
"Bagi masyarakat yang ingin berkunjung, bisa mendaftar melalui website resmi kami. Namun perlu dicatat, kunjungan hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu, dengan sistem shift pagi dan sore. Maksimal 30 orang per shift, sehingga total hanya 60 pengunjung per hari," ujar Kabid Tangkas.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, Buleleng Dorong Digitalisasi Koperasi
Beliau juga menegaskan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak disarankan untuk berkunjung demi keamanan. Lokasi menara yang berada di dataran tinggi memiliki kondisi cuaca yang cukup ekstrem seperti angin kencang dan suhu dingin, yang kurang bersahabat bagi anak-anak, terutama yang memiliki riwayat penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis.
"Pembatasan ini juga dilakukan karena proyek masih dalam tahap pemeliharaan hingga 8 Juli 2025, sesuai masa tanggung jawab pelaksana proyek. Selain itu, akan dilakukan pembangunan tahap dua yang mencakup penyempurnaan sarana prasarana, jalur masuk, landskap, parkir, taman, hingga penyelesaian planetarium," tambahnya.
Untuk kunjungan di luar akhir pekan, tower ini juga terbuka bagi instansi atau organisasi yang ingin melakukan kunjungan studi atau resmi, dengan mengajukan permohonan dan pendaftaran melalui situs yang sama.
Baca Juga: Mantap! Cuti Bersama Disdukcapil Buleleng Tetap Layani Masyarakat
"Kami berharap masyarakat memahami bahwa pembatasan ini semata-mata demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Mohon ikuti arahan dari pemandu yang bertugas dan patuhi semua ketentuan yang berlaku," tutupnya.
Dengan dibukanya Turyapada Tower secara terbatas, Pemerintah Provinsi Bali berharap keberadaan menara ini tidak hanya sebagai pusat komunikasi, tetapi juga sebagai destinasi edukatif dan inspiratif bagi masyarakat luas.(*)