Tabanan, warnaberita.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan wahana rekreasi di kawasan Taman Bung Karno, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Tabanan berencana menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, khususnya Desa Adat Kota Tabanan.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga keberlanjutan operasional serta mendorong partisipasi masyarakat lokal.
Kepala UPTD Taman Budaya Tabanan, Ni Ketut Sri Astuti, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Desa Adat menjadi prioritas yang sedang digodok. Menurutnya, peran desa adat sebagai mitra lokal sangat penting untuk memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap fasilitas publik seperti Taman Bung Karno.
Baca Juga: Hasil Sementara Porjar 2025, Atlet Dancesport Sumbang Emas Terbanyak untuk Tabanan
“Kami sedang upayakan kerja sama dengan desa adat untuk ke depannya,” ujar Sri Astuti saat ditemui pada Rabu (11/6). Ia menambahkan, bentuk kerja sama masih dalam tahap penjajakan dan akan difokuskan pada pengelolaan operasional kereta mini yang selama ini menjadi wahana favorit bagi anak-anak.
Kereta mini yang saat ini dioperasikan oleh UPTD masih belum dikenakan biaya alias gratis. Hal ini, menurut Sri Astuti, dikarenakan belum adanya standar resmi terkait retribusi yang dapat diberlakukan kepada masyarakat.
“Masih gratis dulu, belum ada pungutan karena belum ada standarisasi retribusinya,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Tabanan Dorong Seluruh OPD Bangun Teba Modern
Tiga unit kereta mini beroperasi setiap hari dalam dua sesi. Pada pagi hari, petugas melakukan pemanasan mesin, sedangkan sesi utama berlangsung pada sore hari, dimulai sekitar pukul 16.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA. Jam operasional ini sebelumnya sempat diperpanjang hingga pukul 21.00 WITA, namun saat ini disesuaikan dengan situasi di lapangan, khususnya jumlah pengunjung.
“Dulu sempat beroperasi sampai pukul 21.00 WITA, tapi sekarang kami sesuaikan tergantung situasi dan tingkat keramaian, terutama anak-anak,” imbuhnya.
Meski jumlah pengunjung tidak selalu ramai, Sri Astuti menekankan bahwa keberadaan kereta mini tetap menjadi salah satu daya tarik utama di Taman Bung Karno, terutama bagi kalangan anak-anak yang datang bersama keluarga mereka.
Baca Juga: Dinas Perikanan Tabanan Salurkan Ribuan Benih Ikan ke Lapas Kelas IIB
Dengan rencana kolaborasi ini, UPTD berharap pengelolaan wahana dapat menjadi lebih terstruktur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain meningkatkan nilai edukasi dan rekreasi, kerja sama dengan Desa Adat juga diharapkan mampu menciptakan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga fasilitas umum yang telah tersedia.(*)