Buleleng, warnaberita.com - Di tengah pesatnya arus informasi digital, SMP Negeri 2 Gerokgak menunjukkan komitmennya dalam mendidik generasi muda untuk menjadi pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab.
Bertempat di aula sekolah, Kamis (12/6), pihak sekolah menggelar kegiatan bertajuk Sosialisasi Cakap Digital dan Bijak Bermedia Sosial yang diikuti lebih dari 150 peserta terdiri dari siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
Acara ini dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Putu Suardana, yang menyoroti fenomena meningkatnya aktivitas pelajar di dunia maya. Ia menyatakan bahwa di era digital saat ini, pendidikan karakter tak cukup hanya mengandalkan pelajaran moral di kelas. Literasi digital, menurutnya, merupakan bagian penting dalam membentuk siswa yang tangguh secara intelektual dan etis.
Baca Juga: "Pang Tawang", Cara Disbud Buleleng Kupas Makna Ini di Medsos
“Kita ingin siswa tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tapi juga sadar akan risiko dan tanggung jawabnya. Etika digital menjadi hal mendasar yang harus dipahami sejak dini,” ujar Suardana dalam sambutannya.
Sebagai narasumber utama, hadir Komang Ery Marta Pariata, Kepala Bidang Persandian dan Statistik dari Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Buleleng. Dalam paparannya, ia mengingatkan para peserta bahwa jejak digital bukan sekadar istilah kosong. Setiap aktivitas daring meninggalkan jejak yang bisa bertahan selamanya dan berdampak besar di masa depan.
“Satu postingan bisa menjadi penentu bagaimana seseorang dinilai dalam dunia kerja atau pendidikan. Kita tidak bisa menghapus sepenuhnya rekam jejak digital, karena itu penting untuk berpikir sebelum membagikan apa pun,” ungkapnya.
Baca Juga: Kemenkes Ajak Komunitas dan Pegiat Medsos Jadi Duta Imunisasi Digital
Suasana sosialisasi menjadi lebih hidup saat sesi tanya jawab dibuka. Salah satu siswi, Ni Kadek Wulandari, mengaku baru menyadari bahwa hal-hal yang dianggap sepele, seperti membagikan link undangan digital, bisa membuka celah penyalahgunaan data pribadi.
“Jujur saya kaget, ternyata banyak hal kecil di internet yang bisa berbahaya. Sekarang saya jadi lebih waspada,” ucapnya.
Wulandari juga menyarankan agar kegiatan seperti ini tidak berhenti di satu kesempatan saja, namun bisa menjadi agenda tahunan, khususnya bagi siswa baru. Hal itu dinilai penting agar setiap angkatan mendapat bekal yang sama dalam menghadapi tantangan digital.
Baca Juga: Tunda Beri Akses Medsos ke Anak di Bawah Umur, Perkuat Literasi Digital
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menandai akhir dari sebuah hari yang penuh dengan ilmu dan kesadaran baru bagi para peserta. SMPN 2 Gerokgak pun berharap, dengan langkah kecil ini, akan tumbuh generasi digital yang cakap, bijak, dan berintegritas di dunia maya.(*)