Jakarta, warnaberita.com - Grab Indonesia menyampaikan pandangannya atas berbagai wacana dan aspirasi yang
berkembang di industri transportasi online, termasuk rencana pengubahan status pengemudi menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun pekerja tetap, serta masukan komunitas pengemudi terkait biaya layanan dan program layanan baru.
Grab menegaskan bahwa keseimbangan antara keberlangsungan bisnis, pemberdayaan mitra dan kualitas layanan kepada konsumen tetap menjadi prioritas utama.
Grab memahami upaya pemerintah untuk mengkategorikan pengemudi sebagai pelaku UMKM, sebagaimana yang diwacanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, bertujuan memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih baik kepada pengemudi online di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Pansel Pemilihan Calon Wakil Ketua LPS Diumumkan
"Kami menyambut baik setiap inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat posisi mitra lengemudi. Namun, hingga saat ini, kami belum menerima informasi resmi atau detail teknis mengenai rencana tersebut. Kami berharap dapat duduk bersama seluruh pemangku kepentingan untuk membahasnya lebih lanjut," kata Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs
Grab Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Grab kembali menegaskan bahwa model kemitraan telah menjadi fondasi utama dalam ekosistem Grab, sebuah model yang memberikan keleluasaan bagi
Mitra untuk memilih waktu kerja, mengatur penghasilan, dan mengembangkan potensi diri mereka secara mandiri.
"Fleksibilitas adalah nilai utama dalam hubungan kami dengan Mitra. Jika status mereka diubah menjadi pekerja tetap, maka akan muncul keterikatan aturan ketat seperti jam kerja tetap, batasan usia, dan kuota Mitra, yang pada akhirnya dapat membatasi kesempatan
masyarakat luas untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau utama melalui platform kami," tambah Tirza.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Bali Jadi Tuan Rumah IFSC World Cup 2025
Lebih lanjut dikatakan, Grab melihat bahwa pengemudi sebagai pelaku UMKM justru membuka jalan bagi
pemberdayaan yang lebih besar. Dengan akses terhadap program kredit bersubsidi, pelatihan kewirausahaan, dan dukungan kapasitas dari pemerintah, mitra pengemudi akan semakin mampu meningkatkan taraf hidup mereka di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital.
Ini sejalan dengan misi Grab untuk mendukung digitalisasi UMKM hingga ke kota-kota kecil di Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Grab telah lama mengembangkan berbagai program pemberdayaan, mulai dari pelatihan digital melalui GrabAcademy, webinar edukasi pasar
digital, hingga kolaborasi strategis untuk meningkatkan daya saing Mitra dan pelaku UMKM di dalam ekosistem Grab.
Baca Juga: Pemkab Badung Genjot Proyek Jalan Pengubengan Kangin-Denpasar, Rampung Oktober 2025
Sejalan dengan semangat inovasi, Grab juga memperkenalkan Program Akses Hemat, sebuah program opsional yang menawarkan peluang tambahan bagi Mitra GrabBike untuk meningkatkan pendapatan.
Tyas Widyastuti, Director, Mobility & Logistics Grab Indonesia menjelaskan, program Akses Hemat telah memberikan dampak positif bagi banyak Mitra.
Baca Juga: Sosialisasi Pemilu dan Pemilihan, Ini Sasaran Bawaslu Badung
"Rata-rata pendapatan harian
mereka meningkat dan sebagian besar mitra yang bergabung merasakan peningkatan order. Selain itu, mitra dapat membatalkan langganan program kapan saja tanpa biaya tambahan," katanya. (*)