Tabanan, warnaberita.com - Untuk kedua kalinya, Nuanu Creative City di Bali menjadi tuan rumah Coinfest Asia — festival kripto dan Web3 terbesar di dunia — yang kembali menegaskan daya tariknya sebagai pusat aktivitas para trader, inovator, dan pionir Web3, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Terletak di pesisir barat daya Bali, tepatnya di Tabanan, kawasan seluas 44 hektar ini merupakan ekosistem masa depan yang berkembang pesat dan tengah menjelma menjadi destinasi utama di Asia Tenggara sebagai titik kumpul yang berskala global.
“Kami sangat senang dengan kembalinya Coinfest Asia ke Nuanu. Ini merupakan kali pertama Coinfest memilih tuan rumah yang sama, dan itu sangat berarti. Nuanu memang dirancang untuk menjadi tuan rumah bagi berbagai acara yang bertujuan untuk menyatukan komunitas-komunitas visioner, dan Coinfest adalah salah satu acara yang sesuai dengan visi tersebut. Tahun lalu menjadi awal yang kuat dan tahun ini, kami siap untuk menampung lebih banyak orang melalui perluasan area aktif dan juga tempat penginapan,” ucap Lev Kroll, CEO dari Nuanu Creative City.
Baca Juga: XL Axiata Hadirkan Penawaran Eksklusif Beli iPhone 16, Benefit Paket Kuota Data hingga Setahun
Pada tahun 2024, Coinfest Asia berhasil menarik lebih dari 6.000 peserta dari berbagai penjuru dunia.
Tahun ini, dengan infrastruktur dan fasilitas yang lebih lengkap di Nuanu, edisi 2025 diperkirakan akan menyambut lebih dari 10.000 peserta dari lebih dari 90 negara, menjadikan kawasan kreatif ini sebagai pusat pertemuan para pelaku Web3, investor, kreator, dan changemakers.
Mengusung tema “Full Moon”, tahun ini mencerminkan optimisme baru di dunia Web3 seiring momentum pasca-halving yang terus menguat dan dimulainya era bullish yang baru.
Baca Juga: Nyaman dan Aman, Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari Uniqlo
Sejalan dengan energi ini, Nuanu terus berkembang — merangkul inovasi untuk kemajuan sekaligus dampak sosial yang nyata. Dari Web3 sampai mobilitas listrik, Nuanu adalah ekosistem yang hidup bagi ide-ide transformatif.
Kembalinya Coinfest Asia ke Nuanu adalah wujud asli dari nilai ini, menjadi awal dari masa depan teknologi praktis, keberlanjutan, dan koneksi global.
Bersama dengan para pemimpin dunia yang membawa perubahan bagi masa depan Web3, inilah daftar pembicara tahap pertama di Coinfest Asia, Alex Svanevik, CEO of Nansen; Yat Siu, Co-Founder and Executive Chairman of Animoca Brands; Mega Septiandara, Governance Lead at dYdX Foundation; Kenneth Shek, Head of Strategy at Moca Network; Amanda Cassatt, Founder and CEO of Serotonin; Saad Ahmed, Head of Asia Pacific at Gemini; Victor Ji, Co-Founder of Manta Network; Wei Zhou, CEO of Coins.ph; Eowyn Chen, CEO of Trust Wallet; Ella, Head of APAC at Berachain; dan Alice Kim, Director of Fintech and Payments at HBAR Foundation. Masih akan banyak pembicara yang akan hadir dalam Coinfest Asia yang akan diumumkan beserta dengan agendanya.
“Full Moon menandai titik balik — dimana ide-ide muncul dari kegelapan dan menjadi sorotan. Ini adalah perayaan bagi dunia Web3, dari Bitcoin hingga memecoin, dan segala sesuatu di antaranya,” ujar Joditha, Direktur Acara dari Indonesia Crypto Network, organisasi penyelenggara festival ini.
“Jika kita ingin lebih banyak orang mengadopsi Web3, kita perlu menciptakan ruang di mana mereka bisa terlibat secara langsung dengan cara mudah didekati dan inklusif. Saat pertama kali kami tahu tentang Nuanu dan berkunjung secara langsung, kami merasa disambut dan terinspirasi. Reaksi positif yang kami terima tahun lalu dari para pembicara dan pengunjung—yang secara khusus menyoroti betapa spektakulernya tempat ini—membuat kami berpikir, ‘kita harus kembali.’ Sebagai kawasan yang terus berkembang dan merayakan kreativitas, koneksi, budaya, dan inovasi di garis depan, ada sinergi kuat antara apa yang dilakukan Nuanu dan bagaimana Coinfest Asia ingin dunia turut terlibat. Kami tidak bisa menemukan latar yang lebih sempurna untuk mempertemukan orang-orang terbaik dari seluruh dunia yang sedang aktif membentuk masa depan gerakan Web3,” imbuh Joditha.
Sejalan dengan target pemerintah Bali untuk menarik 17 juta wisatawan pada tahun 2025, acara seperti Coinfest Asia, yang berakar pada inovasi, budaya, dan koneksi global, akan menguatkan identitas pulau ini secara global. (*)
