Ekosistem Terintegrasi, Sektor IHT Berkontribusi Signfikan Bagi Ekonomi

Oleh Juli AnandaWednesday, 4th June 2025 | 11:52 WIB
Ekosistem Terintegrasi, Sektor IHT Berkontribusi Signfikan Bagi Ekonomi
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pabrik Rokok dan Petani Tembakau Indonesia (DPP P2RPTI) di Blitar, Jawa Timur. (kemenperin.go.id)

Blitar, warnaberita.com - Ekosistem pertembakauan di Indonesia sudah terbentuk sejak zaman kolonial Belanda. Mulai dari petani tembakau, perajang tembakau, petani cengkeh, buruh pabrik rokok, pedagang asongan, ritel, distributor hingga eksportir telah menjadi bagian dari rantai ekosistem pertembakauan tersebut.

“Dengan terbentuknya ekosistem yang kuat, struktur industri hasil tembakau (IHT) di Indonesia juga sudah terintegrasi. Bahkan, hingga saat ini, jutaan orang menggantungkan hidupnya dari sektor IHT,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (3/6).

Terpadunya sektor IHT di dalam negeri, di antaranya karena sudah mempunyai industri pengeringan tembakau, industri kertas rokok, industri filter rokok, industri bumbu/perisa rokok, industri sigaret kretek tangan, industri kretek mesin, industri rokok putih, industri cerutu, laboratorium skala internasional hingga industri jasa pengemasan dan percetakan yang mendukung IHT.

Baca Juga: AI Harus Berorientasi Pada Kebermanfaatan Publik

“Oleh karena itu, sektor IHT memegang peranan penting dalam perekonomian nasional,” ujar Putu. Hal ini misalnya tercermin dari kontribusi cukai hasil tembakau yang mencapai Rp 216 triliun pada tahun 2024, yang sekaligus menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara terbesar dari sektor industri. “Selain itu, sektor IHT menyerap tenaga kerja sebanyak 6 juta orang dari hulu hingga hilir, mulai dari petani tembakau dan cengkeh, buruh pabrik, distributor, hingga pedagang dan eksportir,” imbuhnya.

Di sektor perdagangan internasional, ekspor produk hasil tembakau Indonesia pada tahun 2024 terbilang gemilang dengan nilai mencapai USD 1,7 miliar atau meningkat 21,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia pun kini menempati posisi keenam sebagai negara eksportir produk hasil tembakau terbesar di dunia.

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari kualitas produk yang berdaya saing tinggi serta kerja keras seluruh pelaku usaha tembakau nasional,” jelas Putu.

Baca Juga: Kasus Ayam Widuran Jadi Sorotan Legislator, Pengawasan Dinilai Lemah

Namun demikian, tantangan juga terus dihadapi sektor IHT, khususnya maraknya peredaran rokok ilegal. Data Kementerian Keuangan mencatat, peningkatan peredaran rokok ilegal dari 3,3 persen pada 2019 menjadi 6,9 persen sepanjang tahun 2023. “Pemerintah menekankan pentingnya pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pelaku usaha agar menjalankan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegas Putu.

Dalam rangka mendukung sektor IHT, Dirjen Industri Agro juga menyoroti pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) oleh pemerintah daerah. “Dari 3 persen DBHCHT yang dibagikan kepada daerah, terdapat program pembinaan industri yang dapat dimanfaatkan mulai dari peningkatan kualitas SDM IHT, fasilitasi uji nikotin dan tar, hingga dukungan ekspor,” terangnya.

Kemenperin juga mendorong kolaborasi aktif antara pemerintah daerah dan asosiasi IHT untuk menyusun program pembinaan yang tepat sasaran sesuai kebutuhan industri di lapangan. Pada Minggu (1/6), Dirjen Industri Agro memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pabrik Rokok dan Petani Tembakau Indonesia (DPP P2RPTI) di Blitar, Jawa Timur.

Baca Juga: Gelar Digiland 2025, Telkom Gandeng Jejakin Hitung Jejak Karbon

“Melalui munaslub ini, semoga dapat menghasilkan rencana strategis, penguatan daya saing, inovasi, dan digitalisasi sektor IHT sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan industri nasional,” ungkapnya. (*)

Sumber: Kementerian Perindustrian

Terkini

Menuju 100%, Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di NTB Wujud Kolaborasi Kuat
Menuju 100%, Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di NTB Wujud Kolaborasi Kuat
MIKRO | in 7 hours
Jaringan Terintegrasi XLSMART Kini Aktif di Nusa Tenggara, Pelanggan Pertama Rasakan Paket Unlimited
Jaringan Terintegrasi XLSMART Kini Aktif di Nusa Tenggara, Pelanggan Pertama Rasakan Paket Unlimited
TELCO | in 5 hours
Bersih-Bersih Pantai Kuta, Komitmen Nyata Hentikan Polusi Plastik
Bersih-Bersih Pantai Kuta, Komitmen Nyata Hentikan Polusi Plastik
BADUNG | 3 hours ago
Menteri LH Serukan Hentikan Polusi Plastik, Selamatkan Bumi
Menteri LH Serukan Hentikan Polusi Plastik, Selamatkan Bumi
BADUNG | 4 hours ago
Fasilitas Publik GWS dan Gedung Kesenian I Ketut Maria Dikelola Profesional
Fasilitas Publik GWS dan Gedung Kesenian I Ketut Maria Dikelola Profesional
TABANAN | 5 hours ago
Wawali Denpasar Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Harga
Wawali Denpasar Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Harga
DENPASAR | 6 hours ago
Pemkot Denpasar Sosialisasikan Perwali Kelas Jabatan
Pemkot Denpasar Sosialisasikan Perwali Kelas Jabatan
DENPASAR | 7 hours ago
Masuk Tahap Uji Publik, PMI Bali Dorong Kolaborasi Renkon Gempa Bangli
Masuk Tahap Uji Publik, PMI Bali Dorong Kolaborasi Renkon Gempa Bangli
BANGLI | 7 hours ago
The Mandalika Tambah Daya Tarik Wisata
The Mandalika Tambah Daya Tarik Wisata
NASIONAL | 8 hours ago
Jemaah Haji Indonesia Jalani Wukuf di Arafah
Jemaah Haji Indonesia Jalani Wukuf di Arafah
INTERNASIONAL | 9 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita