Banjarmasin, warnaberita.com – Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Dirjen Saintek) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Ahmad Najib Burhani, mendampingi para anggota DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) reses Komisi X DPR RI ke Kalimantan Selatan masa persidangan II tahun sidang 2024-2025.
Kunker ini bertujuan untuk mendapatkan isu atau data faktual di lapangan di bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda, olah raga, perpustakaan, riset, inovasi, dan statistik di Kalimantan Selatan.
Sebagaimana dikutip dari siaran Humas Kemdiktisaintek, dalam sesi kunker di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), Kamis (10/4/2025), Dirjen Saintek Burhani menyampaikan, Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan sains dan teknologi agar dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia sehingga dapat masuk dalam peradaban global.
Baca Juga: Porsche Jadi Merek Mobil Sport Ikonik, Kota di Jerman Ini Jadi Pusat Produksinya 75 Tahun Terakhir
Dia mengungkapkan, saat ini kendala yang dihadapi pemerintah baik Kemdiktisaintek maupun Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yaitu dalam hal literasi sains dan teknologi di masyarakat Indonesia, khususnya di perguruan tinggi.
Kendala tersebut meliputi keterbatasan koleksi baik buku maupun jurnal ilmiah, ketertinggalan teknologi dalam hal akses koleksi, riset dan inovasi yang mutakhir, dan lainnya.
Lebih lanjut, Burhani mengatakan, Kemdiktisaintek dan Perpusnas bekerja sama dalam mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan program Indonesia Akses Tunggal.
Baca Juga: Era Audiens Aktif, Reputasi Merek Ditentukan Hubungan Kolaborasi Dinamis
Ke depan, kerja sama dengan Perpustakaan Nasional ini bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa, dalam mengakses berbagai buku, jurnal ilmiah, dan lainnya.
“Kita berharap akan ada kebijakan dari pemerintah untuk program ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan, Nurliani Dardie mengungkapkan, kerja sama dari perguruan tinggi di Kalimantan yang menyerahkan karya ilmiah ke perpustakaan daerah masih kurang serta koleksi masih terbatas.
“Kami juga ingin mengadakan integrasi seperti membangun jaringan perpustakaan online terpadu, kemudian advokasi ke pemerintah daerah maupun ke pusat untuk dukungan pendanaan,” katanya.
Senada hal itu, anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Hoerudin Amin, menyampaikan, berbagai permasalahan pendidikan tinggi pada kunker kali ini seperti akses pendidikan tinggi gratis, kualitas pendidikan tinggi, dan lainnya menjadi pekerjaan rumah bagi Komisi X DPR RI dan pemerintah baik pusat maupun daerah.
Baca Juga: BNPB-AFAD Turkiye Jalin Kerja Sama Penanggulanan Bencana
Dalam kunker Komisi X DPR RI di LLDikti XI ini turut hadir perwakilan dari Pemerintah Kota Banjarmasin, Perpustakaan Nasional, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Negeri Banjarmasin, Politeknik Negeri Tanah Laut, Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan, Universitas Achmad Yani, Universitas Borneo Lestasi, Akademi Komunitas Peternakan Jorong, organisasi profesi perpustakaan, komunitas literasi, pustakwan, dan pegiat literasi di Kalimantan Selatan. (*)