Jakarta, warnaberita.com - Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Turkiye saat gempa M7,8 pada 2024 berlanjut dengan kerja sama kedua belah pihak.
Hal ini ditandai dengan kunjungan kerja Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto ke Ankara pada Rabu (9/4).
Kepala BNPB melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Otoritas Penanggulangan Bencana Turkiye (AFAD) Ali Hamza Pehlivan dengan bahasan peningkatan kerja sama kedua belah pihak. Kerja sama ini kemudian tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dan ditandatangani pada Kamis (10/4) di Ankara, Turkiye.
Baca Juga: Janger Kolok Bengkala, Wujud Kesetaraan Warga Disabiltas di Ruang Kesenian
Penandatanganan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Turkiye.
Dikutip dari situs BPNP, lingkup kerja sama meliputi beberapa kegiatan, di antaranya penyelenggaraan konferensi, seminar, pelatihan dan kajian bersama dalam penanggulangan bencana.
Pelatihan nantinya akan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara BNPB dan AFAD. Selain kualitas SDM, pelatihan akan dikonkretkan dengan simulasi tanggap darurat.
Baca Juga: HIPMI Buleleng Dorong Kebangkitan Ekonomi Lewat Pembinaan Pengusaha Muda
Di samping itu, BNPB dan AFAD akan saling bertukar pengalaman dan praktik baik, khususnya dalam konteks tanggap darurat. Kerja sama yang dilakukan juga saling berkomitmen untuk memberikan dukungan apabila terjadi bencana alam.
Tindak lanjut dari adanya MoU ini yaitu kesepakatan plan of action atau rencana aksi yang akan diterjemahkan dalam kerangka waktu dan aktivitas setiap programnya.
Baca Juga: Disbud Tabanan Bina Subak Abian Wahana Merta Desa Tengkudak
Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia dan Turkiye sepakat dengan pengembangan kerja sama trilateral dan kolaborasi Selatan-Selatan untuk negara ketiga, kelompok kerja sama dan negara-negara di kawasan. (*)