Jakarta, warnaberita.com - Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berimbas pada aktivitas industri pariwisata termasuk akomodasi.
Data Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), secara nasional tingkat okupansi hotel bintang pada Januari-Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin. Sedangkan pada Februari sebesar 2,24 persen poin.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut adalah dengan memaksimalkan potensi dari pasar wisatawan nusantara (wisnus) yang selama ini telah terbukti menjadi sumber ketangguhan utama sektor pariwisata.
Baca Juga: Hari Bumi Bukan Sekadar Matikan Lampu, Ini Hal Penting yang Sering Dilupakan
Berdasarkan data, hingga akhir tahun 2024, pertumbuhan wisatawan nusantara tercatat sebesar 21,7 persen.
Ia juga mendorong industri untuk dapat menciptakan pasar-pasar baru dengan pendekatan strategi dan inovasi, yang tentunya bisa dilandaskan pada prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Misalnya, pembuatan paket meeting yang sesuai untuk komunitas, paket untuk eduwisata, dan lainnya. Dengan kolaborasi yang kuat, diyakini kita masih dapat menemukan ceruk-ceruk sumber pertumbuhan untuk menjaga momentum pertumbuhan wisnus ini tetap berlanjut," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Budidaya Serai Wangi di Lahan Pascatambang
Begitu juga dengan potensi dari wisatawan mancanegara yang juga masih memiliki ceruk besar untuk dimaksimalkan guna memitigasi dampak.
"Terlebih dengan dinamika geopolitik, yang bisa mengubah arus kunjungan wisatawan. Pemerintah berharap dan yakin bahwa industri perhotelan tetap bisa resilien untuk menghadapi dinamika ke depan," katanya.
Kementerian Pariwisata, dikatakan Widiyanti, berkomitmen mendukung penuh, termasuk menjadi "jembatan" bagi industri untuk berkomunikasi dengan kementerian/lembaga lain untuk mengkaji dan menghadirkan intervensi-intervensi yang diperlukan.
Baca Juga: Akui Pengawasan dan Penegakan Etik Dunia Medis Masih Lemah, Ini Komitmen Menkes
Seperti sejumlah aspirasi yang disampaikan Ketua BPP PHRI Hariyadi Sukamdani dalam audiensi. Di antaranya meminta pemerintah agar dapat segera mengeksekusi anggaran belanja khususnya untuk jasa akomodasi, serta penertiban regulasi jasa akomodasi berbasis konsep sharing economy, penertiban usaha jasa akomodasi ilegal/tidak sesuai regulasi, dan lainnya.
"Dari Pemerintah, kami siap memberikan bimbingan teknis dan memfasilitasi business matching, juga berkomunikasi dengan pihak lainnya untuk menjembatani kebutuhan intervensi. Kita bisa rumuskan bersama, promosi untuk MICE dan promosi untuk wisman melalui kampanye secara terpadu," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Baca Juga: Tunjukkan Komitmen, Universitas Khairun Sukses Kembangkan Riset Aplikatif
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri mengajak agar kolaborasi yang telah terjalin antara industri dan pemerintah dapat semakin diperkuat dan berjalan lebih baik ke depannya. (*)