Jakarta, warnaberita.com - Pemerintah Indonesia menyampaikan dukungan penuh kepada Filipina dalam menghadapi tugas sebagai Ketua ASEAN 2026.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan komitmen tersebut dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-147 Republik Filipina di Jakarta.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi bilateral dalam memperkuat tata kelola digital dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI) yang etis di kawasan.
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur harus Berkelanjutan, Inklusif, dan Tangguh Iklim
“Atas nama pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya menyampaikan ucapan selamat dan salam hangat kepada pemerintah dan rakyat Republik Filipina,” ujar Meutya Hafid dalam peringatan ke-147 Hari Kemerdekaan Republik Filipina di Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
Menteri Meutya menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Filipina tidak hanya didasarkan pada kedekatan geografis, tetapi juga pada sejarah panjang kebersamaan, nilai-nilai budaya yang serupa, serta visi dan idealisme yang sejalan.
"Sebagai sesama pendiri ASEAN, kedua negara telah berdiri berdampingan dalam memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara," ungkapnya.
Baca Juga: Pemerintah Fokus Jaga Strategi Jangka Menengah-Panjang di Tengah Ketidakpastian Global
Ia juga menyinggung kontribusi konkret Indonesia dalam mendukung perdamaian di Filipina melalui fasilitasi Jakarta Accord pada 1996, sebagai bukti nyata solidaritas bilateral yang terus tumbuh.
“Dalam semangat yang sama, Indonesia menyatakan dukungan penuh bagi Filipina dalam mengemban kepemimpinan ASEAN pada 2026, terutama dalam menavigasi tantangan global yang semakin kompleks," tegas Meutya Hafid.
Lebih dari sekadar relasi diplomatik, Meutya juga membagikan kisah pribadi yang menunjukkan kedekatan dengan Filipina. “Ibu saya menjalani kehamilan sembilan bulan penuh saat berada di Filipina, dan karena itu, saya dipanggil Bing di rumah—sebuah nama panggilan yang sangat akrab di Filipina. Ayah saya meraih gelar doktornya di Kota Los Baños," tuturnya.
Baca Juga: Infrastruktur Fondasi Pengembangan Ekraf
Menurut Meutya, Filipina bukan sekadar tetangga dekat, melainkan bagian dari perjalanan hidup yang sangat berarti.
Dalam sambutannya, Menteri Meutya juga menyoroti pentingnya kolaborasi kedua negara dalam menghadapi era transformasi digital. Ia menyebut bahwa sebagai dua demokrasi dinamis dan ekonomi yang terus tumbuh di Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina memiliki visi bersama terhadap masa depan digital yang aman, beretika, dan berpusat pada martabat manusia.
“Kita harus menyambut kemajuan kecerdasan artifisial (AI) dengan semangat kolaboratif, untuk memastikan pengembangan AI dilakukan secara bertanggung jawab melalui kebijakan inklusif, inovasi yang etis, serta riset dan pertukaran talenta yang mendalam,” tuturnya.
Baca Juga: Targetkan Swasembada Gula Lebih Cepat, Mentan Amran Benahi Tata Kelola Tebu Nasional
Ia menekankan Indonesia menyambut keterlibatan lebih erat dengan Filipina dalam membentuk pengembangan AI yang beretika.
"Bersama-sama, kita dapat memastikan transformasi digital benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat demokrasi, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung bersama," harapnya.
Mengakhiri sambutan, Menteri Meutya menyampaikan harapan terbaik bagi rakyat dan pemerintah Filipina.
Baca Juga: TBC Sebabkan Dua Kematian Setiap Lima Menit, Menkes Serukan Aksi Nasional
“Semoga peringatan ini menjadi pengingat kuat atas ketangguhan, persatuan, dan kemajuan yang telah dicapai Republik Filipina. Mabuhay ang Filipinas. Terima kasih. Selamat," ungkapnya. (*)