Jayapura, warnaberita.com - Pemerintah memperkuat fondasi sumberdaya manusia unggul sejak usia dini.
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan mengatasi stunting dan kekurangan gizi, tetapi juga menjadi pijakan penting dalam mencetak generasi digital masa depan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria menjelaskan program MBG di Papua menyesuaikan dengan waktu lokal.
Baca Juga: Kementerian Ekraf Jajaki Kolaborasi dengan Pop Mart untuk Angkat IP Lokal Menuju Pasar Global
Makanan disajikan mulai pukul 09.00 WIT, dan pelajar juga diberikan edukasi mengenai pentingnya gizi dalam pertumbuhan.
“Kita berharap pengawasan untuk kebersihan juga bisa terus berjalan, kualitas makanannya bisa terus dimonitor dan dijaga untuk kecukupan gizinya,” ungkapnya saat meninjau pelaksanaan MBG dan program literasi digital di Kota Jayapura, Papua, Kamis (22/5)
Saat berada di SDN Inpres Kotaraja dan SDN Kotaraja sebagai dua dari empat sekolah proyek percontohan program MBG di Kota Jayapura, Papua, Nezar Patria menyatakan program itu mendapatkan apresiasi dari siswa dan guru karena menyediakan menu makan sesuai dengan standar dari pemerintah.
Baca Juga: Menpora Tegaskan PON 2028 NTB-NTT Fokus Pada Keberlanjutan
“Dua sekolah ini persis berada di satu lokasi dengan jumlah sekitar 1.230-an murid. Tadi kita melihat mereka begitu antusias, menunya sudah memenuhi seperti yang disyaratkan. Ada proteinnya, karbohidrat, susu, buah-buahan, sayuran dan juga ada ikan,” jelasnya.
Selain Program MBG untuk meningkatkan gizi anak, Nezar Patria mengajak guru untuk mendukung penguatan literasi digital. Kementerian Komdigi menyerahkan dua unit laptop kepada sekolah sebagai bentuk dukungan untuk penguatan literasi digital.
“Kita berharap mereka bisa menggunakan piranti digital itu untuk bisa mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan dan meningkatkan kecakapan digitalnya. Tentu saja, dengan program literasi digital yang dilakukan oleh Dinas Kominfo di Jayapura,” ungkapnya.
Baca Juga: Hadapi Persebaya Nanti Malam, Ini Target Bali United Menutup Mus
Nezar Patria juga menekankan arti penting perlindungan anak di ruang digital. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS).
“PP TUNAS ini dirancang agar anak-anak dapat mengakses internet dalam ruang yang aman. Para guru bisa berperan aktif membimbing mereka—menjelaskan konten mana yang patut diakses dan mana yang sebaiknya dihindari,” jelas Nezar.
Baca Juga: Proses Hukum PDNS, Komdigi Bentuk Tim Evaluasi Internal
Menurut Nezar, kombinasi antara kecukupan gizi dan literasi digital akan menjadi pondasi kuat dalam mencetak talenta digital unggul dari Indonesia Timur, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. (*)