Mangupura, warnaberita.com – PT Angkasa Pura Indonesia kini tengah melaksanakan pekerjaan pemeliharaan perkerasan landas pacu atau runway Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Proyek ini dilakukan secara menyeluruh di sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Proses ini dikenal sebagai overlay, tindakan penting yang bertujuan menjaga kekuatan dan keandalan struktur runway agar tetap memenuhi standar keselamatan penerbangan.
Overlay menjadi bagian dari pemeliharaan infrastruktur yang esensial. Permukaan runway harus tetap rata dan kokoh karena menjadi tumpuan utama saat pesawat melakukan lepas landas maupun pendaratan. Setiap perlintasan pesawat menuntut kondisi permukaan yang prima demi menghindari risiko dalam operasional penerbangan.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, pada Selasa (15/7) menjelaskan bahwa selama dua tahun terakhir manajemen bandara fokus melakukan revitalisasi dan optimalisasi sisi darat. Ini meliputi perbaikan terminal, akses jalan, hingga pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO). Tahun ini, fokus beralih ke sisi udara, terutama pada runway.
“Runway merupakan salah satu alat produksi utama dalam mendukung operasional bandara. Sebagai pengelola, kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami harus memastikan fasilitas ini selalu dalam kondisi baik dan laik pakai, baik dari segi kekuatan maupun keandalan strukturnya,” terang Syaugi.
Syaugi menyebutkan bahwa pekerjaan overlay ini dijadwalkan berlangsung selama 10 bulan. “Sebelumnya kami lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi perkerasan runway. Hasil evaluasi itulah yang mendorong kami memilih metode pemeliharaan berupa lapis ulang,” tambahnya.
Berdasarkan data tahun 2024, Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatatkan 142 ribu pergerakan pesawat, dengan rata-rata 388 pergerakan per hari. Angka ini menjadikan bandara tersebut sebagai yang tersibuk kedua di Indonesia. Selain itu, bandara ini melayani pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300ER dan Airbus A380-800.
“Dengan meningkatnya trafik dan penggunaan pesawat berbadan besar, kami rancang perkerasan runway yang tahan suhu tinggi dan mampu menahan beban berat. Ini penting karena Bandara Ngurah Rai satu-satunya di Indonesia yang secara rutin melayani penerbangan A380 pesawat terbesar di dunia,” jelas Syaugi.
Agar operasional tetap lancar, manajemen bandara sudah berkoordinasi dengan AirNav Indonesia cabang Denpasar dan seluruh maskapai penerbangan. “Kami juga telah menerbitkan Notice to Airman (NOTAMN). Selama pekerjaan berlangsung, runway ditutup sementara mulai pukul 02.00 hingga 07.00 WITA. Kami imbau maskapai menyesuaikan jadwal penerbangan karena keselamatan adalah hal mutlak,” tutupnya. (*)
