Yogyakarta, warnaberita.com – Sosok Ni Kadek Karina Dewi, mahasiswa Universitas Pertamina asal Desa Kedisan, Tegalalang, Gianyar, Bali, kembali mencuri perhatian dalam ajang Pertamuda Seed and Scale 2025, kompetisi ide bisnis nasional yang digagas oleh PT Pertamina (Persero).
Setelah tampil mengesankan pada Pertamuda Seed and Scale 2024, gadis yang akrab disapa Karina ini datang dengan semangat baru lewat inovasi “Bionghum Patalabana”, yaitu briket ramah lingkungan berbahan dasar limbah sorgum. Ide ini merupakan pengembangan berkelanjutan dari riset yang sudah ia gagas sejak tahun lalu.
Pada edisi sebelumnya, Bionghum sukses menarik perhatian karena memadukan konsep pengelolaan limbah pertanian dengan energi terbarukan yang bernilai ekonomis. Tahun ini, Karina memperkuat inovasinya dengan menggandeng rekan satu tim, Haykal Sulthan Hakeem, untuk mengembangkan Bionghum Patalabana agar lebih efisien, berdaya guna, dan siap diterapkan di masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, Karina dan Haykal kembali menembus babak Bootcamp Pertamuda 2025, ajang yang mempertemukan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan bisnis, inovasi, serta keberlanjutan ide mereka. Di tahap ini, para peserta akan mendapatkan pendampingan intensif dari para mentor bisnis nasional untuk memperkuat model usaha dan strategi pemasaran sebelum tampil di Demoday dan Final Pitch dalam perebutan TOP 3 Pertamuda Seed & Scale 2025.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa yang berhasil lolos ke tahap Bootcamp. Ia menegaskan bahwa Pertamuda bukan sekadar kompetisi ide bisnis, tetapi juga wujud nyata dukungan Pertamina terhadap lahirnya generasi muda yang kreatif dan inovatif.
“Pertamina percaya bahwa masa depan ekonomi bangsa ada di tangan anak muda yang kreatif dan berani mengambil peluang. Melalui Pertamuda, kami tidak hanya mencari pemenang, tapi juga menyiapkan fondasi kuat bagi ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan. Kami ingin agar setiap ide bisnis yang lahir di ajang ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat dan memberikan dampak positif bagi lingkungan,” ujarnya, Kamis (23/10/25).
Pertamuda Seed and Scale sendiri telah menjadi wadah strategis bagi mahasiswa untuk melatih kemampuan wirausaha berbasis inovasi dan keberlanjutan. Setiap tahun, kompetisi ini menampilkan ratusan ide bisnis yang menjawab tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia.
Adapun Babak Bootcamp, Demoday hingga Final Pitch dan Awarding Pertamuda Seed and Scale 2025 akan digelar di Yogyakarta pada 24–29 Oktober 2025.
Bagi Karina, ajang ini bukan hanya kesempatan untuk berkompetisi, tetapi juga wadah untuk mengembangkan kontribusi nyata bagi bumi melalui energi bersih.
“Saya ingin menunjukkan bahwa limbah pertanian seperti sorgum tidak hanya berakhir di ladang, tapi bisa menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya dalam kesempatan terpisah.
Dengan semangat muda dan komitmen terhadap keberlanjutan, Ni Kadek Karina Dewi menjadi contoh inspiratif mahasiswa Indonesia yang berani berinovasi dan membawa perubahan positif bagi lingkungan.(*)
