Jakarta, warnaberita.com - Pemadaman listrik di wilayah Bali pada Jumat (2/5) pukul 16.02 WITA mendapat atensi pusat.
Pemerintah melalui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menurunkan tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi menyeluruh di lapangan.
Sebagai langkah antisipatif, Jisman meminta PLN untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, baik di Bali maupun di sistem kelistrikan wilayah lain.
Baca Juga: Kedubes Australia, PLN dan Asian Development Bank Dukung Kesetaraan Perempuan
Ia juga mendorong PLN untuk segera menyelesaikan audit menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait operasi, pemeliharaan jaringan, dan penanganan gangguan meluas.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, mengatakan penyebab padamnya sistem kelistrikan di Bali masih dalam tahap investigasi lebih lanjut. "Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang terdampak atas ketidaknyamanan ini," ujar Jisman Hutajulu, di Jakarta, Sabtu (3/5).
Menurutnya, temuan awal dari PT PLN (Persero), pemadaman disinyalir dipicu oleh gangguan pada Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT). Gangguan ini menyebabkan terputusnya aliran listrik dari pembangkit, sehingga memicu pemadaman meluas di seluruh Bali.
Baca Juga: Suplai Listrik PLN Terganggu, Bandara Ngurah Rai Sempat Beroperasi dengan Genset
"Kami telah menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk memeriksa secara menyeluruh instalasi pembangkit dan jaringan transmisi di sistem kelistrikan Bali," jelasnya.
Data terbaru dari PLN menunjukkan bahwa SKLT kini telah berfungsi kembali, seluruh gardu induk telah beroperasi secara normal dengan total daya mencapai 747 megawatt, dan pasokan listrik kepada seluruh pelanggan telah pulih 100% dan kembali normal pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA.(*)