Bali Tak Perlu Ormas Preman, Ini Penegasan Gubernur Koster

Oleh Sedana PutraThursday, 8th May 2025 | 18:39 WIB
Bali Tak Perlu Ormas Preman, Ini Penegasan Gubernur Koster
Gubernur Bali Wayan Koster (Humas Pemprov Bali)

Badung, warnaberita.com - Di tengah banyaknya sorotan aksi premanisme yang berselimut jubah organisasi kemasyarakatan, Gubernur Bali Wayan Koster tak lagi bermain kata-kata.

Gubernur Koster akhirnya bicara lantang. Ia menegaskan Bali tidak memerlukan organisasi masyarakat (ormas) nakal alias preman yang meresahkan warga dan mencoreng wajah pariwisata Bali.

Momen itu disampaikan Koster saat meresmikan Bale Paruman Adhyaksa dan Bale Restorative Justice di Badung, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: Telkomsel Perluas Layanan 5G ke Makassar

Di hadapan Kajati Bali, Bupati, dan para tokoh adat, Gubernur Koster menggarisbawahi urgensi mengembalikan kekuatan penyelesaian masalah ke akar budaya, desa adat.

“Bentuknya ormas, tapi kelakuannya preman. Ini tidak bisa dibiarkan. Badung adalah jantung pariwisata. Kita tak bisa membiarkan ruang publik dirusak perilaku liar berkedok organisasi,” tegasnya.

Gubernur asal Desa Sembiran ini menilai program Kejati Bali sebagai langkah cerdas yang perlu diperluas. Bale Paruman Adhyaksa, yang berbasis hukum adat, digadang menjadi benteng baru yang sanggup menekan kriminalitas sosial tanpa harus menempuh jalur pengadilan.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Ketersediaan Obat Bermutu

“Ini bukan hanya urusan hukum. Ini pertaruhan masa depan Bali,” kata Koster.

Secara tegas, ia juga menyinggung peran Sipandu Beradat, sistem keamanan terpadu desa adat yang melibatkan pecalang.

Menurutnya, jika lembaga adat dan pecalangnya kuat, Bali tak butuh ormas tambahan yang kerap membawa agenda tersembunyi.

Baca Juga: Peringati Hardiknas, Telkom Hadirkan Innovilage

Koster menyudahi pidatonya dengan peringatan halus namun tajam.

“Siapa pun yang menyalahgunakan nama organisasi untuk meresahkan masyarakat, akan berhadapan langsung dengan adat dan negara. Jangan anggap enteng kekuatan budaya Bali," pungkas Gubernur Koster.

Kajati Bali Ketut Sumedana, menambahkan konsep Bale Paruman bukan sekadar simbol. Ini adalah bentuk nyata revitalisasi hukum adat yang sudah terbukti menyelesaikan konflik perdata dan sosial dengan cara damai. 

Baca Juga: Indosat dan Wadhawani Foundation Gelar Pelatihan Berbasis AI

"Kalau pidana, tentu ada batasan. Tapi konflik internal masyarakat bisa diselesaikan tanpa harus sampai ke penjara," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa pun tak menampik efektivitas pendekatan ini. Ia menyebut, dengan berjalan optimal, sistem ini bisa meredam potensi pelanggaran hukum sejak dini dan menekan angka penghuni lapas.

“Ini cermin Bali yang beradab dan dewasa menyikapi konflik,” katanya.

Baca Juga: Bale Paruman Adhyaksa Diresmikan, Terobosan Hukum Restoratif di Desa Adat Badung

Penandatanganan prasasti Bale Paruman Adhyaksa  menjadi sinyal keras dari Pemerintah Provinsi dan Kejaksaan Tinggi Bali.

Dengan memperkuat kearifan lokal, mereka bukan hanya menjaga ketertiban, tapi juga martabat budaya.

Bali bukan tanah subur untuk preman berkedok ormas. (*)

Terkini

SheHacks 2025, Upaya Penguatan Perempuan dalam Inklusi Digital
SheHacks 2025, Upaya Penguatan Perempuan dalam Inklusi Digital
TEKNOLOGI | in 5 hours
PSSI Resmi Buka Penjualan Tiket, Mulai dari Paket Hingga Satuan
PSSI Resmi Buka Penjualan Tiket, Mulai dari Paket Hingga Satuan
OLAHRAGA | in 4 hours
Bali United FC Kembali Umumkan Rekrut Pemain Lokal untuk Musim Baru
Bali United FC Kembali Umumkan Rekrut Pemain Lokal untuk Musim Baru
OLAHRAGA | in 3 hours
Rekrutan Asing Perdana Bali United Siap Arungi Musim 2025/2026
Rekrutan Asing Perdana Bali United Siap Arungi Musim 2025/2026
OLAHRAGA | in 2 hours
Ditelepon Presiden Korea, Prabowo Bahas Penguatan Hubungan Bilateral
Ditelepon Presiden Korea, Prabowo Bahas Penguatan Hubungan Bilateral
NASIONAL | in an hour
Kemdiktisaintek Pacu Kolaborasi Kampus Menuju World Class University
Kemdiktisaintek Pacu Kolaborasi Kampus Menuju World Class University
PENDIDIKAN | 2 hours ago
Lolos Seleksi, 32 Mahasiswa UNNES akan  Praktik Mengajar Internasional
Lolos Seleksi, 32 Mahasiswa UNNES akan  Praktik Mengajar Internasional
PENDIDIKAN | 3 hours ago
Duta Besar Australia Berkunjung ke Bandung
Duta Besar Australia Berkunjung ke Bandung
INTERNASIONAL | 4 hours ago
Menteri Ekraf Bahas Kerja Sama Ekonomi Kreatif RI-Prancis Bersama Dubes Fabienne Penone
Menteri Ekraf Bahas Kerja Sama Ekonomi Kreatif RI-Prancis Bersama Dubes Fabienne Penone
EKONOMI | 4 hours ago
Dims The Meat Guy Jadi Juri di World Steak Challenge 2025, Kemenekraf Beri Dukungan
Dims The Meat Guy Jadi Juri di World Steak Challenge 2025, Kemenekraf Beri Dukungan
KULINER | 5 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita