Tabanan, warnaberita.com – Cuaca tidak menentu yang terjadi belakangan ini memicu kekhawatiran akan potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Tabanan.
Menyikapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan mengeluarkan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap ancaman bencana seperti tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang akibat hujan deras yang turun nyaris tanpa jeda dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, menyampaikan imbauan ini dalam sebuah keterangan resmi, Senin (9/6). Ia meminta masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana, agar tidak menganggap remeh gejala-gejala alam yang muncul.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi Masih Landa Indonesia
“Kami mengajak seluruh warga untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan longsor, bantaran sungai, atau daerah rendah yang mudah tergenang air,” ujar Srinada Giri.
Menurutnya, cuaca ekstrem bisa datang tiba-tiba dan menimbulkan risiko besar jika tidak disikapi dengan langkah antisipasi yang tepat.
Beberapa kejadian pohon tumbang dan genangan air yang menghambat lalu lintas sudah mulai terjadi di sejumlah titik, meski skalanya masih tergolong ringan. Namun, potensi peningkatan tetap ada, terutama jika hujan deras berlangsung selama beberapa hari berturut-turut.
Baca Juga: BNPB-AFAD Turkiye Jalin Kerja Sama Penanggulanan Bencana
BPBD Tabanan telah menyiagakan personel dan peralatan di beberapa pos siaga bencana. Selain itu, jalur komunikasi darurat telah diaktifkan untuk memastikan respons cepat jika terjadi insiden.
Masyarakat diminta segera melaporkan kondisi darurat melalui Emergency Call atau datang langsung ke kantor BPBD Tabanan di Jalan Semila Jati II, Dusun Tonja, Desa Gubug, Banjar Tanah Pegat.
Langkah preventif juga disarankan, mulai dari membersihkan saluran air, memangkas ranting pohon yang rawan patah, hingga memeriksa kondisi bangunan agar tetap aman saat hujan deras.
Baca Juga: Indonesia Dilanda Belasan Bencana pada 13 April, Puluhan KK Terdampak Banjir di DKI Jakarta
“Kita tidak bisa mengendalikan alam, tapi kita bisa mempersiapkan diri. Antisipasi jauh lebih baik daripada penyesalan,” kata Srinada menambahkan.
Dalam kondisi darurat, BPBD akan memprioritaskan evakuasi korban, pembukaan akses jalan yang tertutup, serta distribusi logistik untuk warga terdampak. Semua dilakukan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk relawan dan aparat desa.
Baca Juga: BNPB Luncurkan Forum Satu Data Bencana Level Provinsi, Ini Fungsinya
Imbauan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga partisipasi aktif warga. Tabanan yang Aman, Unggul, dan Madani, kata Srinada, hanya bisa terwujud jika semua pihak saling menjaga dan siap menghadapi situasi darurat bersama-sama.(*)