Jembrana, warnaberita.com – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turun langsung meninjau sejumlah titik terdampak bencana banjir dan kerusakan infrastruktur di wilayahnya pada Minggu (1/6).
Peninjauan ini dilakukan menyusul hujan deras yang mengguyur Jembrana sehari sebelumnya dan menyebabkan banjir serta kerusakan pada sejumlah infrastruktur vital, termasuk jembatan dan senderan sungai.
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR) Jembrana serta tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bupati Kembang memulai peninjauan dari Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Baca Juga: Hingga 2 April 2025, Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Mendominasi
Di lokasi ini, jembatan penghubung Banjar Yehbuah menuju Pangkung Kwa dan Banjar Tembles dilaporkan putus akibat meluapnya aliran sungai. Akibatnya, akses warga menjadi terganggu dan aktivitas masyarakat lumpuh.
"Begitu mendapat laporan, saya langsung turun ke lapangan untuk memastikan sejauh mana dampaknya dan bagaimana penanganan awal dilakukan. Kita ingin semua berjalan cepat dan tepat," ujar Bupati Kembang saat ditemui di lokasi.
Selain di Desa Penyaringan, peninjauan dilanjutkan ke jembatan Bilukpoh di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, senderan Sungai Jero Pengentuh, serta senderan sungai di Banjar Anyar, Desa Batu Agung. Bupati menekankan pentingnya mitigasi bencana berjalan optimal dan meminta BPBD agar terus memantau potensi bencana di seluruh wilayah.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi Masih Landa Indonesia
"Kita harus cek langsung, mana saja infrastruktur yang rusak berat. Nanti dicarikan solusi, apakah bisa ditangani segera atau memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pusat," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Sangkaragung. Bantuan ini diharapkan meringankan beban masyarakat yang tengah terdampak musibah.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Jembrana, I Wayan Sudiarta, mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan awal terkait kerusakan infrastruktur. Menurutnya, beberapa titik merupakan kewenangan kabupaten, sementara lainnya menjadi tanggung jawab Balai Jalan Nasional maupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.
Baca Juga: BNPB-AFAD Turkiye Jalin Kerja Sama Penanggulanan Bencana
"Untuk jembatan yang putus di Banjar Yehbuah, itu menjadi kewenangan kami di kabupaten. Sudah kami hitung kebutuhan perbaikannya dan mudah-mudahan bisa ditangani tahun ini," jelasnya.
Ia menambahkan, ada tiga titik lainnya yang menjadi tanggung jawab pusat, yaitu di jembatan Bilukpoh serta dua senderan sungai yang jebol di Tukad Banjar Anyar dan Tukad Jero Pengentuh.
"Ketiganya akan dikoordinasikan langsung oleh Bupati ke Balai terkait. Kami akan mendampingi untuk percepatan penanganan," pungkas Sudiarta.
Baca Juga: Indonesia Dilanda Belasan Bencana pada 13 April, Puluhan KK Terdampak Banjir di DKI Jakarta
Pemkab Jembrana saat ini tengah menyusun langkah-langkah tanggap darurat sekaligus mempersiapkan rencana jangka panjang guna memperkuat ketahanan infrastruktur terhadap bencana alam.(*)