Buleleng, warnaberita.com– Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan dunia pendidikan yang bersih dan berintegritas.
Hal ini ditegaskan melalui kegiatan bertajuk Sosialisasi Antikorupsi dalam Dunia Pendidikan yang digelar di Gedung Gde Manik, Singaraja pada Kamis (13/6).
Dalam kegiatan yang dihadiri para kepala sekolah dari seluruh jenjang pendidikan dasar, Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, menyampaikan langsung pesan penting mengenai peran strategis sekolah dalam membentuk generasi muda yang jujur dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Buleleng Sukses Tarik Minat Warga, Harga Terjangkau Jelang Idul Adha
"Integritas dan disiplin harus menjadi napas dalam tata kelola pendidikan kita. Kepala sekolah bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga agen perubahan yang menentukan arah pendidikan di masing-masing satuan," ujar Bupati Sutjidra.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan anggaran sekolah, khususnya dana BOS dan BOSP, secara transparan dan akuntabel. Pemerintah daerah, melalui Inspektorat, terus melakukan pendampingan agar tidak ada ruang untuk praktik penyalahgunaan anggaran di lingkungan sekolah.
Tak hanya fokus pada aspek korupsi, Bupati juga menyinggung tantangan rendahnya literasi siswa di tingkat SMP. Ia meminta kepala sekolah dan guru untuk lebih aktif mendampingi siswa, khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah sekolah di Buleleng.
Baca Juga: 100 Hari Kepemimpinan, Bupati Sutjidra Tegaskan Komitmen Bangun Buleleng
"Literasi adalah fondasi. Jika siswa masih kesulitan membaca di jenjang SMP, berarti kita perlu introspeksi bersama dan mencari solusi bersama pula," ujarnya.
Bupati Sutjidra juga menyinggung pentingnya transparansi dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ia mengingatkan agar tidak ada praktik jual beli kursi, pungutan liar, atau bentuk gratifikasi lainnya yang mencederai kepercayaan masyarakat.
“Saya tidak ingin mendengar ada satu pun sekolah di Buleleng yang terlibat praktik pungli dalam PPDB. Lakukan semua proses dengan adil dan objektif,” tegasnya.
Baca Juga: Dorong Literasi Sejak Dini, DAPD Buleleng Ajak Anak TK Kurangi Ketergantungan Gadget
Tak hanya itu, ia juga mendorong sekolah-sekolah di Buleleng untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan. Bupati menganjurkan pembentukan Bank Sampah Unit (BSU), pengurangan plastik sekali pakai, dan pelaksanaan pengelolaan sampah dari sumbernya sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Acara yang dihadiri oleh seluruh kepala sekolah TK, SD, dan SMP di Kabupaten Buleleng ini juga menghadirkan narasumber dari Inspektorat Daerah, Kejaksaan Negeri Buleleng, dan Polres Buleleng.
Baca Juga: RSUD Buleleng Kini Layani Operasi Penggantian Sendi Lutut
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan pendidikan yang bersih, berdaya saing, dan bermartabat.(*)